STRATEGI RELAWAN DEMOKRASI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT PENYANDANG DISABILITAS PADA PEMILIHAN WALIKOTA BANDARLAMPUNG 2020

ABSTRAK STRATEGI RELAWAN DEMOKRASI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT PENYANDANG DISABILITAS PADA PEMILIHAN WALIKOTA BANDARLAMPUNG 2020 Oleh FATHONAH Penyandang disabilitas merupakan penyandang cacat, baik fisik ataupun mental. Hal ini sering kali yang membuat penyandang disabilitas diminoritaskan, sedangkan partisipasi politik merupakan aspek yang penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi. Meningkatkan partisipasi para penyandang disabilitas yang dilakukan oleh relawan demokrasi, berdasarkan dari PKPU No 8 Tahun 2017 dengan 10 metode sosialisasi yang ada. Penelitian ini melihat strategi relawan demokrasi tentang perancanaan, gagasan, dan eksekusi sebuah kegiatan dan hambatan yang dilalui selama sosialisasi berlangsung. Partisipasi penyandang disabilitas pada Pemilihan Walikota Bandarlampung Tahun 2020 yang mencapai angka 97% dari jumlah total DPT 745 jiwa, sangat jauh berbeda dengan partisipasi penyandang disabilitas di tahun 2015 yang angkanya hanya 87% dari jumlah total DPT yang hanya 141 jiwa. Metode pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teknik snowball sampling. Proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan beberapa tahap yaitu, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap verifikasi data dengan menggunakan cara triangulasi data. Teori pada penelitian ini menggunakan indikator teori dari Firmanzah yaitu, strategi politik yang di dalamnya terdapat strategi (pesan dan media) dan melihat faktor pendukung dan penghambat relawan demokrasi dalam sosialisasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi penyandang disabilitas pada Pemilihan Walikota Bandarlampung Tahun 2020 mengalami peningkatan, dari jumlah total DPT 745 jiwa dan yang berpartisipasi sebesar 729 jiwa. Strategi pesan dan media yang dilakukan oleh relawan demokrasi dengan menggunakan metode sosialisasi komunikasi tatap muka dan media sosial, merupakan hal yang efektif dikarenakan dapat menjangkau para penyandang disabilitas dari segala aspek. Partisipasi penyandang disabilitas meningkat juga didukung dari 2 faktor yakni, faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung yaitu fasilitas yang mendukung, dukungan aparat desa, penyelenggara (KPPS), dan sudah banyak didatanya DPT (daftar pemilih tetap). Faktor penghambat diantaranya yaitu, tidak adanya kepekaan dari masyarakat tempat tinggal akan penyandang disabilitas, dan penyandang cacat mental yang memiliki hak suara namun dimobilitas. Sudah banyaknya terdata para penyandang disabilitas, hal ini dapat membuat partisipasi penyandang disabilitas lebih meningkat lagi di pemilu berikutnya dengan presentas 100%. iv Kata Kunci : Partisipasi Politik, Penyandang Disabilitas dan Strategi Politik