Aspek hukum kontrak pekerjaan dalam industri konstruksi di Indonesia

Hasil akhir pekerjaan yang berupa suatu karya merupakan tujuan. Dari hasil penelitian pemborongan pekerjaan, bahwa dari pencapaiannya melalui suatu proses yang bertahap dan memakan waktu. Dalam proses tersebut terjadi pemantauan timbal balik antara pemberi kerja dengan pihak pemborong (kontraktor) mengenai hak dan kewajiban masing-masing. Kontrak pekerjaan merupakan acuan kedua belah pihak dalam pelaksanaan isi perikatan. Namun demikian adakalanya kontrak pekerjaan yang bersifat adil dan seimbang masih juga dilanggar oleh salah satu pihak sehingga menimbulkan suatu perselisihan, dan hal ini harus diselesaikan. Perselisihan dalams uatu kontrak pekerjaan dapat diselesaikan dengan tiga cara, yaitu dengan jalan musyarah untuk mencapai mufakat, melalui lembaga arbitrase dan melalui pengadilan. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil maka penyelesaian melalui lembaga arbitrase sering dipakai, karena tidak memakan waktu yang lama dan nama baik para pihak dapat terpelihara