Desain Supervisory Control Pada Proses Produksi Geothermal Power Plant

Pemanfaatan panas bumi yang masih sebesar 8,9% atau 2.130,6 MW di Indonesia memacu untuk pengotimalan produksi pembangkitan listrik. Untuk mengakselerasi agar mencapai target kapasitas listrik geothermal power plant (GPP), dibutuhkan tindakan pengendalian sistem kerja power plant yang homeostatic. Perancangan desain sistem kontrol GPP dengan berbagai tipe strategi kontrol digunakan untuk melihat hasil optimal produksi listrik. Tujuannya adalah untuk melihat strategi mana yang mampu mempertahankan produksi daya pada GPP. Dalam tugas akhir ini dirancang penerapan supervisory control pada GPP untuk melihat perfomansi output daya yang dihasilkan turbin dan profit secara ekonomi. Terdapat dua tipe strategi kontrol yaitu struktur kontrol Turbine Following Mode dan Coordinated Control Mode. Hasil dari analisis kedua strategi kontrol ini menghasilkan respon yang stabil pada plant yang berhasil menekan energy consumption dari 2506 kW menjadi 535 kW dengan profit 2.664.792 IDR/h, lalu dibandingkan antara supervisory strategi tipe Turbine Following Mode dengan Coordinated Control Mode, yang mampu mempertahankan produksi daya adalah Turbine Following Mode dengan menghasilkan profit terbesar yaitu sebesar 4.097.560 IDR/h dengan perfoma 100%. ======================================================================================================= The use of geothermal potential is still at 8.9% or 2,130.6 MW in Indonesia, spurs the optimization of electricity generation production. To accelerate in order to achieve the target of geothermal power plant (GPP) electricity capacity, it is necessary to control the homeostatic power plant work system. The design of the GPP control system design with various types of control strategies used to see the optimal results of electricity production. The aim is to see which strategy is able to maintain power production in GPP. In this final project, the implementation of supervisory control on GPP is designed to see the performance of the power output produced by the turbine and economic profit. There are two types of strategic control, namely the Turbine following Mode control structure and Coordinated Control Mode. The results of the analysis of these two control strategies resulted in a stable response in plants that succeeded in reducing energy consumption from 2506 kW to 535 kW with a profit of Rp 2,664,792/hour, then compared between the Turbine Following Mode type of supervision strategy with Coordinated Control Mode, which was able to maintain power production is Turbine following Mode with the largest profit of 4,097,560 IDR/hour with 100% performance