Desain Dan Analisa Bentuk Ujung Baling-Baling Tidak Konvensional Pada Sebuah Kapal Product Oil Tanker

Sistem propulsi pada sebuah kapal dagang mengkonsumsi sejumlah daya yang terhitung sekitar 70% dari produksi daya totalnya. Konsumsi daya ini tidak langsung digunakan untuk menghasilkan gaya dorong, namun terdapat rugi-rugi energi dalam prosesnya. Memperbaiki desain baling-baling kapal adalah salah satu cara untuk mengurangi rugi-rugi tersebut. Cara ini tidak hanya menaikkan effisiensi baling-baling kapal, namun juga dapat menurunkan ataupun menaikkan beberapa performa baling-baling dengan berdasarkan regulasi maritim terbaru seperti EEDI dan regulasi pengaturan emisi gas buang kapal oleh IMO. Terkait dengan desain baling-baling kapal, terdapat desain baling-baling yang tidak konvensional dengan cara pembebanan ujung baling-baling. Beberapa diantaranya adalah baling-baling CLT® yang dikembangkan oleh SISTEMAR dan baling-baling KEPPEL. Tujuan dari studi ini adalah membandingkan dua desain baling-baling, yakni desain baling-baling konvensional dan desain baling-baling modifikasi melalui pembebanan ujung baling-baling, menggunakan simulasi numerik. Interaksi antara badan kapal dan baling-baling juga dianalisa menggunakan simulasi numerik. Desain propeller modifikasi dalam studi ini ternyata mampu menaikkan gaya dorong. Lebih detailnya, desain modifikasi tersebut dapat menaikkan efisiensi open water (ȠO) sebesar 6%, thrust deduction factor (t) sebesar 8%, efisiensi rotatif (ȠRR) sebesar 2% pada saat kecepatan dinas kapal 12 knots. Kenaikan efisiensi ini pada akhirnya menaikkan koefisien propulsif (PC) sebesar 9%. ================================================================================================ The propulsion system on a ship consumes a considerable amount of power which is accounted about 70% of total produced power on merchant vessels. This amount of power is not only consumed for generating thrust to move the ship but indeed there are some losses during the process. Improving ship propeller design itself is one way to reduce the losses. It does not only aim to increase the propeller efficiency itself, but also aim to either increasing or decreasing some propeller performances following the recent maritime regulations including ship design efficiency (EEDI) and ship emission reduction by IMO. Regarding the marine propeller design, there is an unconventional propeller design through tip loading. Some of the unconventional types are CLT® (Contracted and Loaded Tip) propeller developed by SISTEMAR and Kappel propeller. The objective of this study is to compare the two propeller designs (the conventional one and the modification through tip loading) through numerical simulation. The propeller-hull interaction is also analysed using numerical investigation. The modified propeller design in this study is able to increase the thrust in general. It improves open water efficiency (ȠO) by 6%, thrust deduction factor (t) by 0,8%, and relative rotative efficiency (ȠRR) by 2% at ship speed of 12 knots. This eventually produces higher propulsive coefficient (PC), that is 9% higher