Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai Bahan Campuran POLYURETHANE Pada Insulasi Kotak Pendingin Kapal Ikan Tradisional

Ikan adalah salah satu bahan makanan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia karena memiliki sumber protein hewani yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Karena hal tersebut, maka diperlukan penanganan yang tepat agar tetap terjaga kualitasnya hingga dikonsumsi oleh masyarakat. Namun permasalahan yang sering terjadi adalah menurunnya kualitas ikan karena tidak dalam keadaan segar lagi.Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan kotak pendingin. Proses mempertahankan suhu tidak terpisah dari sistem insulasi yang terletak di kotak pendingin. Saat ini sebagian besar nelayan Indonesia relatif masih menggunakan kotak pendingin yang terbuat dari Styrofoam. Dalam studi ini kotak pendingin terbuat dari Serat Daun Nanas dan campuran Polyurethane sebagai bahan insulasi. Komposisi terbaik yang didapatkan adalah 100% : 25% dimana nilai konduktivitas termal adalah 0,65796 W/mK, daya serap air komposisi adalah 204,167% dan massa jenis komposisi adalah 0,129 g/cm3. Percobaan ini telah dilakukan dengan menggunakan 2 kg es balok dan 400 gr ikan.Hasil percobaan menunjukkan suhu minimum pada titik T1 (dasar kotak pendingin) yang dicapai dengan kotak pendingin adalah - 0,1 ℃, kemudian untuk titik T2 (dalam tubuh ikan) mencapai suhu terendah pada 0,2 ℃, dan untuk titik T3 (ruang kotak pendingin) mencapai suhu terendah di 16,9 oC. Ini menunjukkan kotak pendingin yang menggunakan insulasi serat daun nanas mampu menjaga ikan selama 24 jam yang sama seperti cool box menggunakan insulasi Styrofoam. ================================================================================================ Fish is one of the many food ingredients are utilized by humans because it has sources of animal protein which is beneficial to the human body. Therefore, a proper handling is required so the quality is maintained until it is consumed by the people. But the problem is the declining quality of fish which caused by the condition of the fish are not good enough. One of the ways that can be done is used the coolbox. The process of maintaining the temperature of the insulation system is not separate from the coolbox. Nowdays most of the fishermen in Indonesia are relatively still use the coolbox that made from Styrofoam. In this case, the coolbox is made from the Pineapple Leaves Fibers (PALF) and Polyurethane for the insulation material mixture. The best composition obtained is 100% : 25% where 0.65796 W/mK is thermal conductivity, water absorption of the composition is 204.167% and the density of the composition is 0.129 g/cm3. This experiment has been done using 2 kg of ice block and 400 g of fish. The result of experiment show that the minimum temperature in the point T1 (the floor of the coolbox) are obtained -0.1 ℃, at the point T2 (in the body of the fish) reached the lowest temperature at 0.2 ℃, and the point T3 (space of coolbox) reached the lowest temperature in 16.9 ℃. It shows the coolbox which using the Pineapple Leaves Fiber (PALF) insulation is able to keep the fish for 24 hours which is showed by coolbox that using Styrofoam insulation