Optimasi Engine Room Ducting Dengan Variasi Sudut Belokan Dan Kecepatan Udara Pada Kapal Type Fast Patrol Boat (FPB) 57 Menggunakan Metode CFD

Pada kasus di kapal FPB 57, pemasangan ducting pada bagian belokan pertama setelah fan Blower bersudut 90º dan tanpa adanya round pada belokan tersebut. Selain itu, jarak antara Blower dengan belokan sangat dekat yaitu kurang dari satu meter. Hal ini mengakibatkan adanya getaran setempat dan juga di indikasikan terjadi back pressure didalam daerah tersebut, sehingga kecepatan udara pada sisi outlet tidak seimbang dan mengalami banyak pengurangan kecepatan pada sisi yang jauh dari sisi inlet. Dari percobaan dengan menggunakan metode computating fluid dynamic (CFD) mendapatkan hasil untuk kecepatan inlet 14,89 m/s atau dengan Blower Existing mendapatkan model yang paling optimal dari ke-empat model, yaitu model C sudut belokan 45º dengan hasil total kecepatan rata-rata sebesar 9,648 m/s dan dengan suhu yang keluar dari oulet sebesar 303K. Sedangkan pada kecepatan inlet 93,64 m/s yang didasarkan pada perhitungan ISO 8861 mendapatkan model yang paling optimal yaitu model D sudut belokan 30º dengan hasil total kecepatan rata-rata sebesar 81,238 m/s dan dengan suhu yang keluar dari oulet sebesar 303,238 K. Dari pengoptimalan model ducting memberikan efek positif dimana dengan kecepatan inlet ducting sebesar 14,89 m/s suhu rata-rata di kamar mesin yang awalnya 328 K, setelah ducting dioptimalkan suhu rata-rata di dalam kamar mesin menjadi 320 K. Hal ini memang belum memenuhi standar yang diberikan oleh biro klasifikasi Indonesia, namun dengan penurunan suhu tersebut membuktikan bahwa ducting dapat dioptimalkan dengan variasi sudut belokannya. ================================================================================================ In the case of the FPB 57 vessel, the installation of ducting on the first turn after the fan blower is 90º angles and without a round on the bend. In addition, the distance between the blower and the turn is very close, less than one meter. This results in local vibrations and also indicates back pressure in the area. The air velocity on the outlet side is not balanced and experiences a lot of speed reduction on the far side of the inlet side. Experiments using the computating fluid dynamic (CFD) method get results for the inlet speed of 14.89 m/s or with the Existing Blower to get the most optimal model from the four models, namely the C 45 angle bend model with a total average velocity result amounting to 9,648 m/s and the temperature coming out of the outlet is 303 K. Whereas the inlet speed of 93.64 m/s which is based on the calculation of ISO 8861 gets the most optimal model, namely the D model angle 30º with the average total velocity of 81.238 m/s and with the outlet temperature of 303.238 K. From optimization the ducting model has a positive effect where the inlet ducting speed is 14.89 m/s the average temperature in the engine room is initially 328 K, after the ducting is optimized the average temperature in the engine room is 320 K. This is not yet meet the standards provided by the Biro Klasifikasi Indonesia, but with a decrease in temperature it proves that ducting can be optimized with variations in the bend angle