Nilai Agama Islam dalam Pantun Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari atas empat baris, memiliki rima (persamaan bunyi) dengan baris pertama dan kedua sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Pantun adat pada umum berisi tentang kearifan budaya loka, dan umumnya pantun adat ini selalu bertemakan hal-hal yang menarik tentang kehidupan masyarakat lingkungan tersebut. Salah satu jenis pantun yang kita kenal adalah pantun adat yang selalu berkenaan dengan adat istiadat.Penelitian ini berjudul “Nilai Agama Islam dalamPantun UpacaraPerkawinan Masyarakat Melayu di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu”. Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan Bagaimanakah nilai agama Islam dalam pantunupacara perkawinan masyarakat Melayu Kecamatan Peranap Kabupaten Indra Giri Hulu? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menyimpulkan nilai agama Islam yang terdapat dalamupacara perkawinan masyarakat Melayu Kecamatan Peranap Kabupaten Indra Giri Hulu. Teori yang digunakan adalah Muhammad Daud Ali (2011) dan UU Hamidy (1993) dan Ristri Wahyni (2014).Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Jenis penelitian ini adalah observasi.Metode penelitian ini adalah metode deskriptif.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam pantunupacara perkawinan masyarakat Melayu Kecamatan Peranap Kabupaten Indra Giri Hulu mengandung nilai agama Islam yang berkaitan dengan aqidah, yaitu percaya kepada Allah, terlihat dari tingkah laku masyarakat Peranap yang meyakini tiada Tuhan selain Allah dan hanya Dia yang patut disembah. dan percaya kepada kitab Allah, terlihat dari tingkah laku masyarakat Peranap yang menjunjung tinggi aturan Allah dengan melaksanakan apapun berdasarkan Kibullah (Al-Qur’an). Akhlak, yaitu masyarakat Peranap saling hormat-menghormati yang merupakan salah satu akhlak terhadap tetangga yang terlihat jelas dari pantun upacara perkawinan Masyarakat Melayu di Kecamatan Peranap.dan akhlak terhadap kedua orang tua, yang juga terlihat jelas dalam pantun upacara perkawinan Masyarakat Melayu di Kecamatan Peranap. Berikutnya syariat, terlihat dari tingkah laku Masyarakat Peranap yang selalu melaksanakan perintah-perintah Allah sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah.Baik dengan melaksanakan ibadah maupun muamalah