Bentuk Lagu Zapin Puteri Sembilan Karya Oesman di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

Lagu Zapin Puteri Sembilan karya Oesman bercerita tentang Sembilan Puteri yang terkenal cantik parasnya. Karena kecantikannya banyak bangsawan terpikat untuk dijadikan selir. Warga berusaha menyembunyikan sembilan orang putri itu di dalam sebuah sumur serta dibuat lobang sebagai sarana pernapasan. Namun sayang, ketika para bangsawan pergi, warga itu lupa mengeluarkan kesembilan putri tersebut. Akhirnya mereka tewas terkubur dalam lobang itu. Kisah ini merupakan legenda masyarakat Rupat Utara yang secara turun menurun yang dipercaya hingga saat ini. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskripti non interaktif yaitu mendeskripsikan apa yang dilihat dan didengar dengan menggunakan analisis musikal. Langkah ini memberikan langkah secara objektif terhadap bentuk lagu yang diteliti melalui ilmu-ilmu analisis musikal. Teknik pengumpulan datanya adalah: teknik observasi, teknik dokumentasi dan teknik analisis data. Menurut Karl-Edmund, bentuk lagu dapat dilakukan dengan memotong-motong sebuah lagu menjadi beberapa bagian. Pemotongan pada bentuk lagu dapat dilihat diakhir kalimatnya yang mencirikan kesan selesai yang kemudian dapat dilanjutkan kembali (1996: 6). Unsur pendukung bentuk lagu “Zapin Putri Sembilan” adalah 1)Tempo, 2) Dinamika, 3) Ekspresi, 4) Ritme, 5) Klimaks, 6) Coda