Manajemen Sanggar Seni Latah Tuah UIN Suska Pekanbaru

Manajemen memiliki fungsi yang mendukung berlangsungnya dengan baik sebuah organisasi yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan atau komando (commanding), koordinasi (coordinating), pelaporan (reporting). Tahap-tahap diatas harus diterapkan dalam pembentukan sebuah organisasi yang baik, sehingga bisa menciptakan sebuah organisasi yang terencana dan memiliki sistem manajemen yang baik. Masalah yang diteliti adalah bagaimana manajemen sanggar seni Latah Tuah yang berada di jalan Baru Panam Pekanbaru. Ruang lingkup penelitian ini ialah meliputi perencanaan, pengorganisasian , pengarahan atau komando, koordinasi dan pelaporan, sesuai dengan teori yang digunakan. Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang meliputi ketua sanggar dan koordinator per-bidang seni. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis. Teori yang digunakan adalah (Henri Fayol 2002:24), (Stooner dan Freeman 2013:9). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, teknik wawancara/interview, teknik dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajemen sanggar seni Latah Tuah sudah berjalan dengan cukup baik, terlihat dari berjalannya fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau komando, koordinasi dan pelaporan, misalnya adanya pergantian pengurus sanggar setiap setahun sekali dan selalu melakukan evaluasi setiap pergantian pengurus. Tahap manajemen pengarahan juga sudah baik dapat dilihat dari pedulinya pembina dan pengurus sanggar dalam memberikan bimbingan, saran, dan pengawasan kepada anggota, tahap manajemen koordinasi juga baik dapat dilihat dari kompaknya anggota sanggar untuk saling berkoordinasi di setiap kegiatan seni yang diikuti baik itu di Riau maupun diluar Riau, tahap pelaporan juga sudah sangat baik dapat dilihat dari setiap koordinator dan sekertaris yang selalu melaporkan hasil kegiatan sanggar setiap bulan dan tahunnya