Kajian Urban Sprawl Di Kota Pekanbaru (Studi Kasus Kecamatan Tampan)

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahun di Kota Pekanbaru akan berpengaruh kepada kebutuhan lahan. Keterbatasan lahan dipusat kota membuat terjadinya perkembangan perkotaan ke daerah luar pusat kota atau daerah pinggiran. Perkembangan ini berdampak semakin meluasnya perembetan kearah luar pusat Kota Pekanbaru seperti di Kecamatan Tampan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi urban sprawl yang terjadi di Kecamatan Tampan guna mengetahui perkembangan kondisi fisik wilayah dengan 3 sasaran yakni (1) mengidentifikasi karakteristik urban sprawl yang terjadi di Kecamatan Tampan, (2) mengidentifikasi tipe urban sprawl yang terjadi di Kecamatan Tampan, (3) Menganalisis tingkat urban sprawl yang terjadi Kecamatan Tampan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dan tipe urban sprawl yang dibantu dengan metode analisis spasial. Sedangkan deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui tingkat urban sprawl di Kecamatan Tampan dengan metode scoring. Hasil yang diperoleh yakni (1) Kecamatan Tampan memenuhi karakteristik urban sprawl melalui penggunaan lahan terpisah seperti Mall SKA yang terletak jauh dari pusat-pusat permukiman di Kecamatan Tampan. Kepadatan penduduk tergolong rendah yakni berada pada urutan ketujuh dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru dengan 4.499 jiwa/km2. Penggunaan mobil cukup tinggi dengan 5.945 unit dalam sehari (waktu sibuk). (2) Tipe urban sprawl adalah perembetan memanjang dan perembetan meloncat. Perembetan memanjang ditemukan pada jalan arteri maupun kolektor yang ada seperti Jl. HR. Soebrantas, Jl. Soekarno-Hatta, dan sebagainya sedangkan perembetan meloncat dapat dilihat pada beberapa bagian pada masing-masing kelurahan. Perembetan memanjang menjadi perembetan yang dominan di Kecamatan Tampan. (3) Tipologi 1 dengan tingkat urban sprawl rendah yakni Kelurahan Delima dan Kelurahan Tuah Karya, tipologi 2 dengan tingkat urban sprawl sedang yakni Kelurahan Sidomulyo Barat dan tipologi 3 dengan tingkat urban sprawl tinggi yakni Kelurahan Simpang Baru