Pengaruh Pemberian MOL Telur Keong Mas dengan Dosis Berbeda Melalui Cacing Sutera (Tubifex tubifex) Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)

Penelitian dilaksanakan selama 21 hari dimulai pada tanggal 22 Juli – 12 Agustus 2018 di Balai Benih Ikan (BBI) Fakutas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MOL telur keong mas terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan baung (Hemibagrus nemurus). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu: P0= Tanpa perlakuan, P1= 0,05 cc MOL telur keong mas, P2= 0,1 cc MOL telur keong mas, P3= 0,15 cc MOL telur keong mas dan P4= 0,2 cc MOL telur keong mas. Ikan uji yang digunakan adalah larva ikan baung berumur 4 hari dengan berat rata-rata 0,076 gr dan panjang rata-rata 0,4 cm. Larva ikan baung diperoleh dari hasil pemijahan buatan di Balai Benih Ikan (BBI) Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru. Wadah yang digunakan toples kapasitas 10 liter berjumlah 15 buah. Dari hasil penelitian diperoleh persentase kelangsungan hidup P0= 41%, P1= 69%, P2= 73%, P3= 83% dan P4= 86%. Pertumbuhan berat mutlak P0= 0,184 gr, P1= 0,251 gr, P2= 0,230 gr, P3= 0,206 gr dan P4= 0,181 gr. Pertumbuhan panjang mutlak P0= 2,1 cm, P1= 2,4 cm, P2= 2,2 cm, P3= 2,1 cm dan P4= 2,0 cm. Laju pertumbuhan berat harian P0= 5,867%, P1= 7,101%, P2= 6,734%, P3= 6,237% dan P4= 5,824%. Analisis kandungan MOL telur keong mas yaitu terdapat bakteri Lactobacillus sp sebanyak 5.000.000 cfu/ml dan kandungan protein 6,2933% dan lemak 0,1175%. Parameter kualitas air yaitu: Suhu 27-32 o C, pH 6,20-6,60, Oksigen terlarut 4,0-5,8 ppm, Amonia 0,079-0,187 ppm