Kesalahan Penerapan Karakteristik Bahasa jurnalistik Dalam Penulisan Berita Utama Harian Duri Ekspres

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit surat kabar yang kurang mengindahkan atau mempedulikan cara penulisan berita utama sesuai dengan karakteristik bahasa jurnalistik yang menjadi tolak ukurnya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana kesalahan penerapan karakteristik bahasa jurnalistik dalam penulisan berita utama harian Duri Ekspres. Tujuan penelitian untuk mengumpulkan informasi dan data tentang kesalahan penerapan karakteristik bahasa jurnalistik dalam penulisan berita utama harian Duri Ekspres. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Rosihin Anwar, AS Haris Sumandiria, Sedia Wiling Barus, dkk. Sumber data dalam penelitian ini adalah berita utama yang terbit pada tanggal 1-30 November 2017 pada harian Duri Ekspres yang berjumlah 11 berita utama. Data dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi berita utama. Metode yang digunakan yaitu metode padan intralingual, metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda. Teknik yang digunakan dalam penlitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik hermeneutik. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu sudah menggunakan ciri-ciri yang menjadi karakteristik bahasa jurnalistik tersebut, namun masih ditemukan ketidaktepatan dalam penggunaan ciri-ciri karakteristik bahasa jurnalistik. Artinya jurnalis Duri Ekpres masih melakukan kesalahan penerapan karakteristik bahasa jurnalistik pada ciri singkat 6 data, jelas 2 data, populis 4 data, gramatikal 1 data, menarik 1 data, menghindari kata dan istilah asing 1 data, dan pilihan kata (diksi) yang tepat 2 data. Jadi dalam penyajian berita yang perlu diperhatikan pada teknik penulisan, baik itu berita utama ataupun berita secara keseluruhan