Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pencabulan (Studi di Polresta Pekanbaru)

Fenomena yang terjadi dari hasil observasi yang dilakukan penulis pada tahun 2018 di Polresta Pekanbaru, sementara angka kekerasan seksual dan penganiayaan terhadap anak dibawah umur kian meningkat di Kota Pekanbaru. Aksi pencabulan kian mengancam ketenangan hidup anak-anak di\ud Pekanbaru. Sepanjang tahun 2015, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru menerima 61 laporan kekerasan terhadap anak yang didominasi 28 laporan tentang aksi pencabulan. Berdasarkan uraian fenomena diatas maka penulis menetapkan masalah pokok penelitian ini yaitu Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana pencabulan di Kota Pekanbaru dan Apa kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana pencabulan di Kota Pekanbaru. Memperhatikan jenis dan sifat penelitian, maka jenis penelitian ini tergolong penelitian survey/observation research, yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam berbentuk sample dari sebuah populasi. Sifat dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana pencabulan di Kota Pekanbaru dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pelaksanaan perlindungan hukum bagi anak sebagai korban tindak pidana pencabulan belum terlaksana secara optimal yaitu aparat penegak hukum belum secara optimal menerapkan aturan hukum yang memberikan sanksi kepada pelaku masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang lama (Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak) menjadikan sanksi pidana yang diberikan tidak optimal, salah satunya dapat dilihat dari penerapan aparat penegak hukum yang masih menggunakan Undang-undang lama dalam penegakan tindak pidana anak. Kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana pencabulan di Kota Pekanbaru adalah sulitnya mendapatkan keterangan kejadian perkara dari korban itu sendiri. Butuh pendekatan intens dengan korban agar menceritakan kronoligi tindak pidana pencabulan yang dialaminya kepada polisi