The PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA I DI MA PUTRA AL-ISHLAHUDDINY KEDIRI LOMBOK BARAT

This study aims to determine the effect of the integrated problem-based learning model of Islam on the learning outcomes of physics students in class XI IPA I at MA Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, West Lombok. Based on data analysis using the T test in the experimental class with a total of 19 students and 23 students in the control class. Obtained t count of 5.06 and t table of 2.17 so it can be concluded that t count > t tablethen there is an influence or hypothesis is accepted (Ha is accepted). Therefore the results of this study indicate the influence of the integrated problem-based learning model of Islam on the learning outcomes of students of class XI IPA I at MA Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, West Lombok. The advantage of this learning model is the existence of a verse from the Qur'an as a reference for taking problems. This is very suitable to be applied to students who have a background in Islamic boarding schools because with this learning model the teacher can apply a more creative learning model so as to increase the learning capacity of students .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi islam terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA I di MA Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat. Berdasarkan analisis data menggunakan Uji T pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang dan 23  orang pada kelas control. Diperoleh thitung sebesar 5,06 dan ttabel sebesar 2.17 sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung>ttabel maka ada pengaruh atau hipotesis diterima (Ha diterima). Oleh karena itu hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi islam terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA I di MA Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat. Kelebihan dari model pembelajaran ini yakni dengan adanya ayat Al-Qur’an sebagai rujukan untuk mengambil permasalahan. Hal ini sangat cocok diterapkan kepada siswa yang memiliki latar belakang di pondok pesantren karena dengan model pembelajaran ini guru dapat menerapkan model pembelajaran yang lebih kreatif sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari siswa