PENGARUH REGULASI EMOSI TERHADAP RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA SEMESTER 10, 12 & 14 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh regulasi emosi terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa semester 10, 12 & 14 yang sedang mengerjakan skripsi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) yang disusun oleh Gross dan John (2003) untuk mengukur regulasi emosi dan The Academic Resilience Scale (ARS-30) yang disusun oleh Cassidy (2016) untuk mengukur resiliensi akademik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif regulasi emosi cognitive reappraisal terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa semester 10, 12 & 14 yang sedang mengerjakan skripsi sebesar 27,1%. Sementara itu hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh regulasi emosi expressive suppression terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa semester 10, 12 & 14 yang sedang mengerjakan skripsi. This study aims to determine the role of emotion regulation on academic resilience in 10th, 12th & 14th semester students who are working on an undergraduate thesis. The research method used is quantitative with multipe regression analysis techniques. The instruments used in this study are the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) scale compiled by Gross and John (2003) to measure emotion regulation and The Academic Resilience Scale (ARS-30) compiled by Cassidy (2016) to measure academic resilience. The results showed that there is a positive effect of cognitive reappraisal emotion regulation on academic resilience in semester 10, 12 & 14 students who were working on thesis by 27.1%. Meanwhile, the results of this study indicate that there is no effect of expressive suppression emotion regulation on academic resilience in 10th, 12th & 14th semester students who are working on their thesis