PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS RECOUNT BAHASA INGGRIS (Studi Eksperimen di SMPN 2 Way Tenong Lampung Barat)

This research aimed at finding out the effect of learning technique and linguistic intelligence toward recount text students’ writing skill in SMPN 2 Way Tenong West Lampung. The research used a 2x2 factorial design. The sample was 40 students of SMPN 2 Way Tenong West Lampung through cluster random sampling technique. There were two group experimental. The was first group taught by using Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning technique and second group taught by Student Team Achievement Division (STAD) learning technique. The data were collected by using English writing test and linguistic intelligence test. The data were analyzed with statistical technique by using two way of anova. To test the significance of the difference tuckey test was used. The result of this research showed that: (1) the score of recount text writing skill of student taught by (CIRC) learning technique is higher than those using (STAD) learning technique, (2) there is a positive interaction between teaching technique (CIRC and STAD) and linguistic intelligence (high and low), (3) the score of recount text writing skill of student with high linguistic intelligence by (CIRC) learning technique is higher than those using (STAD) learning technique, and (4) the score of recount text writing skill of student with low linguistic intelligence by (CIRC) learning technique is higher than those using (STAD) learning technique. ************* Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pembelajaran (CIRC dan STAD) dan kecerdasan linguistik terhadap keterampilan menulis teks recount siswa kelas VIII SMPN 2 Way Tenong Lampung Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam peneliti ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain faktorial 2 x 2. Pengukuran dalam variabel keterampilan menulis teks recount menggunakan tes essay, sedangkan kecerdasan linguistik menggunakan tes kecerdasan linguistik. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis varians (anava) dua jalur serta dilanjutkan dengan uji Tuckey untuk melihat interaksi dan perbedaan antar kelompok. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas data dengan menggunakan uji Bartlett. Pertama, dari hasil perhitungan ANAVA diperoleh Fhitung untuk pengaruh dalam kolom teknik eksperimen sebesar 0,99 lebih besar dari Ftabel pada taraf nyata α = 0,05 (Fhitung > Ftabel = 0,258 artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan (H1) diterima kebenarannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil keterampilan menulis teks recount antara siswa yang belajar menggunakan teknik pembelajaran (CIRC) dan kelompok siswa yang menggunakan teknik pembelajaran (STAD). Kedua, berdasarkan perhitungan ANAVA dapat dilihat bahwa Fhitung untuk faktor interaksi adalah 2, 54 lebih besar daripada Ftabel = 0,258 untuk α = 0,05 dan Ftabel= 0,294 untuk α = 0,01. Hal ini berarti, bahwa terdapat pengaruh interaksi antara teknik pembelajaran kooperatif dan kecerdasan linguistik (tinggi dan rendah) terhadap hasil keterampilan menulis teks recount siswa yang menjadi kelompok perlakuan dalam penelitian ini. Ketiga, Karena Qhitung = 7,45 > Qtabel = 3,15 pada taraf nyata α = 0,05 dan pada taraf nyata α= 0,01 diperoleh Qtabel = 4,48. Berdasarkan hasil analisis varians dan uji pembanding, uji Tuckey tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk siswa yang memiliki kecerdasan linguistik tinggi, hasil keterampilan menulis teks recount siswa lebih baik yang menggunakan teknik pembelajaran (CIRC) daripada kelompok dengan teknik pembelajaran (STAD). Keempat, Karena Qhitung = 10,18 > Qtabel = 3,15 pada taraf nyata ᾳ = 0,05 dan pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh Qtabel = 4,48. Berdasarkan hasil analisis varians dan uji pembanding, uji Tuckey terhadap dua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil keterampilan menulis teks recount siswa untuk kelompok yang memiliki kecerdasan linguistik rendah, lebih baik belajar menggunakan teknik pembelajaran (CIRC) daripada belajar menggunakan teknik pembelajaran (STAD)