STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENGELOLA KONFLIK DI SMAN 1 TULUNGAGUNG

Skripsi dengan Judul“ strategi kepala sekolah dalam mengelola konflik di SMAN 1 Tulungagung”, ini ditulisan oleh Ahmad Zakky Zain Naufal , NIM 12207173093, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, dan di bimbing oleh bapak Moh.Mashudi,M.Pd.I. Kata kunci : strategi kepala sekolah, pengelolaan konflik Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya strategi kepala sekolah dalam mengelola konflik. Dalam sebuah lembaga pastilah terdapat sebuah konflik yang terjadi. Konflik sendiri bisa dibagai menjadi hal yang positif maupun negatif. Dan penelitian pada kali ini termasuk dalam golongan konflik desktruktif ( yang dapat menimbulkan kerugian bagi individu-individu atau kelompok-kelompok. Dilembaga pendidikan kepala sekolah yang bertanggung jawab atas berlangsungnya semua kagiatan yang ada. Jika dikaitkan dengan pengelolaan konflik, unci dari dampak yang dihasilkan oleh sebuah konflik tersebut berada pada sikap kepala sekolah dalam mengelolanya. Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ini. Fokus Penelitian skripsi ini adalah 1) Bagaimana bentuk konflik yang terjadi di SMAN 1 Tulungagung? 2) Bagaimana metode kepala sekolah dalam mengelola konflik di SMAN 1 Tulungagung? 3) Apa saja faktor penghambat dan pendukung pengelolaan konflik di SMAN 1 Tulungagung.? Hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti adalah (1) Terdapat beberapa bentuk konflik yang ada di SMAN 1 Tulungagung diantaranya yaitu: Konflik interpersonal ( konflik antar individu ) meliputi pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh siswa disekolah kemudian konflik kesalah fahaman antar guru dengan guru dan teman kerja dengan teman kerja lainnya. Konflik intraorganisasi ( individu didalam organisasi ) meliputi sebuah konflik tentang sebuah kebijakan kepala sekolah, Konflik perbedaan pendapat / persepsi seorang individu. Konflik inter organisasi ( konflik antar organisasi/individu ) meliputi terjadinya perseliihan mengenai hal parkir antara sekolah dengan masyarakat sekitar yang menimbulkan sebuah konflik. Dari semua bentuk konflik yang ada kepala sekolah mempu mengelola konflik dengan baik, sehingga tidak menimbulkan konflik yang amat serius yang menyebabkan hancurnya sistem sekolah. (2) Kepala sekolah dalam mengelola konflik memiliki metode tersendiri supaya dapat mengatasi konflik tersebut. diantaranya yaitu: menggunakan metode indentifikasi. Dalam mengelola konflik kepala sekolah dibantu oleh staf dan wakilnya, Kepala sekolah berusaha mencari sumber konflik yang terjadi, Kepala sekolah dalam mengelola konflik berusaha mengidentifikasi tentang konflik yang ada sehingga dapat dengan mudah mengambil sebuah tindakan untuk menyelesaikannya. Kemudian menggunakan metode pengelolaan konflik dengan cara pendekatan secara individu kepada pelaku konflik, Menggunakan cara penyelesaian bersama dengan mengadakan rapat rutin, Upaya kepala sekolah yang maxsimal dapat mengatasi seluruh konflik yang terjadi. (3) Terdapat beberapa faktor penghambat dan pendukung didalam mengelola sebuah konflik. Diantaranya :Faktor penghambat yaitu Sikap acuh tak acuh / egois yang ada di diri individu sehingga jika diberi solusi dalam memecahkan konflik tidak dihiraukan, Tidak terus terangnya si pelaku konflik dalam menjelaskan kronologi konflik, Faktor penghambat seperti ini yang menyebabkan terganggunya kelangsungan dalam lembaga. Adapun sebaliknya terdapat beberapa Faktor pendukung dalam pengelolaannya yaitu : Adanya kerja sama antar kelompok / team yang solid sehingga bisa mengatasi konflik yang ada, Terdapat juga pemetaan tugas yang bisa meminimalisir terjadinya konflik yang besar