ANALISIS PERILAKU KONSUMSI SANTRI PUTRA PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-HIDAYAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM IMAM AL-GHAZALI

Skripsi dengan judul “Analisis Perilaku Konsumsi Santri Putra Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Hidayah Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali” ini ditulis oleh Mohammad Yoga Pratama, NIM. 12402173031, pembimbing Dr. Kutbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perilaku konsumsi santri putra di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah yang kurang memprioritaskan kebutuhannya selama di pesantren, yakni mendahulukan pemenuhan kebutuhan yang lain daripada untuk memenuhi kebutuhan primernya terlebih dahulu. Perilaku konsumsi tersebut merupakan bentuk konsumsi yang tidak memperhatikan skala prioritas kebutuhan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini difokuskan pada 2 permasalahan yaitu: 1) Bagaimana perilaku konsumsi santri putra di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung?, dan 2) Bagaimana perilaku konsumsi santri putra di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung perspektif ekonomi Islam Imam Al-Ghazali?. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan/observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik pengecekan keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi dan bahan referensi untuk memperkuat data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perilaku konsumsi santri yaitu: pertama, santri melakukan konsumsi yang dihalalkan menurut syara’. Kedua, santri menerapkan kesederhanaan dan memperhatikan kesesuaian antara uang saku dan pengeluaran. Ketiga, prioritas kebutuhan santri terbagi menjadi 3 yakni kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Keempat, perilaku konsumsi mengandung nilai-nilai sosial seperti saling tolong menolong. Kelima, santri melakukan aktivitas konsumsi yang bertujuan untuk sedekah dan infak. Akan tetapi, masih terdapat perilaku konsumsi santri yang kikir dan israf dan konsumsi yang tidak tepat sasaran. 2) Perilaku konsumsi santri sudah sesuai dengan perspektif ekonomi Islam Imam Al-Ghazali yakni maslahah, wasath dan qanaah. Hal ini dibuktikan dengan mendahulukan kebutuhan dharuriyyat, lalu hajiyyat, baru kemudian tahsiniyyat. sifat pemurah seperti bersedekah dan infak. santri sudah merasa cukup, berperilaku hemat dan sederhana serta pendek angan-angan. Akan tetapi, ditemui beberapa santri yang memiliki perilaku kikir dan israf. Perilaku ini disebabkan oleh banyaknya berangan-angan. Selain itu, perilaku tersebut juga menyebabkan santri tidak fokus terhadap prioritas kebutuhannya