ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PERSAMAAN LINIER BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH BRANSFORD DAN STEIN DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT DI MTSN 2 TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Persamaan Linear berdasarkan Langkah-langkah Bransford dan Stein ditinjau dari Adversity Quotient di MTsN 2 Tulungagung” ini ditulis oleh Laila Nur Afifah, NIM. 12204173244. Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, pembimbing Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. Kata Kunci: Proses Berpikir, Pemecahan Masalah, dan Adversity Quotient. Penelitian ini dilatar belakangi oleh penerapan matematika yang lebih menekankan pada pemecahan masalah. Dalam upaya pemecahan masalah, proses berpikir mempunyai peranan yang sangat penting. Saat berpikir, siswa akan menjumpai berbagai permasalahan yang merupakan hambatan dalam memecahkan masalah. Tidak semua siswa dapat melaluinya, siswa akan memberikan respon yang berbeda-beda. Sehingga, Adversity Quotient(AQ) dianggap memiliki peran dalam proses berpikir siswa pada pembelajaran matematika. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah matematika persamaan linear berdasarkan langkah-langkah Bransford dan Stein ditinjau dari adversity quotient di MTsN 2 Tulungagung. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah matematika persamaan linear berdasarkan langkah-langkah Bransford dan Stein ditinjau dari adversity quotient di MTsN 2 Tulungagung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah 2 siswa climber, 2 siswa camper dan 2 siswa quitter dari kelas VIII-H MTsN 2 Tulungagung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, wawancara dan dokumentasi. Angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tipe adversity quotient siswa dan memilih subjek penelitian. Sedangkan tes, wawancara dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah matematika. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data hasil tes tertulis dianalisis berdasarkan indikator-indikator yang memenuhi proses berpikir konseptual, semikonseptual, dan komputasional. Teknik keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik yang membandingkan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara terhadap subjek climber, camper dan quitter serta pemeriksaan teman sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan tipe Adversity Quotient (AQ) masing-masing memiliki proses berpikir yang berbeda. Subjek dengan tipe climber dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori Bransford dan Stein cenderung mempunyai proses berpikir konseptual. Subjek dengan tipe camper cenderung mempunyai proses berpikir semi konseptual dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori Bransford dan Stein, dan subjek dengan tipe quitter dalam memecahkan masalah berdasarkan teori Bransford dan Stein cenderung memiliki proses berpikir komputasional