KONSEP DIRI MAHASISWA LAKI-LAKI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI IAIN TULUNGAGUNG DAN PERSEPSI MEREKA TERHADAP STIGMA SEBAGAI CALON PENDIDIK PAUD

Savirna Amarrasuli. NIM. 12206173008. Konsep Diri Mahasiswa Laki-laki Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN Tulungagung dan Persepsi Mereka Terhadap Stigma sebagai Calon Pendidik PAUD. Skripsi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Pembimbing: Zun Azizul Hakim, M.Psi. Kata kunci : konsep diri, mahasiswa laki-laki, stigma Eksistensi para pendidik laki-laki di jenjang pendidikan anak usia dini masih sangat minim, padahal keberadaan mereka amat dibutuhkan. Adanya stigma ―laki-laki gemulai‖ yang dilekatkan pada mahasiswa laki-laki yang memutuskan untuk mengambil program studi yang mempelajari pendidikan anak usia dini membuat mereka enggan untuk berkecimpung di bidang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mendasari mahasiswa laki-laki untuk memilih program studi Pendidikan Islam Anak Usia dini IAIN Tulungagung, konsep diri mereka dan persepsi mereka terhadap stigma sebagai calon pendidik PAUD di masa yang akan datang. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian fenomenologi yang merupakan salah satu jenis pendekatan penelitian kualitatif. Sumber dalam penelitian ini adalah para mahasiswa laki-laki program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN Tulungagung dan dokumen pribadi para informan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan teknik analisis data fenomenologi. Sedangkan pengecekan keabsahan data penelitian ini adalah uji kredibilitas, uji keteralihan, uji kebergantungan dan uji kepastian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1) pemilihan program studi pendidikan islam anak usia dini didasari oleh saran orang tua, saran kerabat, saran orang lain dan diri sendiri; 2) para mahasiswa laki-laki program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini memahami diri mereka sehingga menimbulkan konsep diri positif; 3) para mahasiswa laki-laki memiliki persepsi negatif terhadap stigma yang melekat pada diri mereka, untuk itu mereka melakukan beragam cara untuk menghapus stigma yaitu dengan membuktikan melalui sikap, pembuktian melalui potensi diri, dan membiarkan stigma tersebut hilang dengan sendirinya