KEPERCAYAAN DIRI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL (Studi Kasus Di Dinas PPKBP3A Kab. Blitar)

Artikel ini berupaya membahas secara detil bagaimana kepercayaan diri yang dimiliki anak korban kekerasan seksual dan bagaimana korban menumbuhkan rasa kepercayaan diri serta bagaimana dampak yang dialami korban dari kekerasan seksual. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Melalui wawancara yang mendalam terhadap anak korban kekerasan seksual. 3 anak korban kekerasan seksual merupakan informan kunci dalam studi ini, sedangkan informan pendukungnya lembaga pemerintah terkait, yaitu Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencanaa Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kab. Blitar. Teknik Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, memverifikasi data, dan mengambil kesimpulan. Keabsahan data diuji triangulasi data dengan mengecek data dari berbagai sumber data. Studi ini menemukan bahwa anak korban kekerasan seksual memiliki kepercayaan diri untuk bangkit dari trauma yang dialami. Namun demikian, rasa kepercayaan diri itu akan muncul karena adanya dukungan dengan niat dalam diri dan dorongan dari keluarga maupun pihak yang berwenang seperti Dinas PPKBP3A Kab. Blitar. Pengetahuan anak yang rendah akan kekerasan seksual, terkait pengertian dan cara menyikapinya dapat berpengaruh dan menyebabkan terjadinya kasus kekerasan seksual. Sikap anak saat terjadi kekerasan seksual adalah tidak berdaya dan setelah menerima kekerasan seksual anak merasa malu, sedih, takut, menjadi minder, lebih pendiam, sering menghindar serta mengalami trauma kejadian. Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Anak, Kekerasan Seksual, Trauma