KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TEOREMA PHYTAGORAS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII EXCELLENT DI MTsN 1 BLITAR

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis dalam Menyelesaikan Masalah Teorema Phytagoras Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa pada Kelas VIII Excellent di MTsN 1 Blitar” ini ditulis oleh Khoirun Nisa’, NIM. 12204173089, Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, pembimbing Dr. Eni Setyowati, S.Pd., MM. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis, Memecahkan Masalah, Gaya Belajar, Teorema Phytagoras Kemampuan berpikir reflektif matematis adalah salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan ini merupakan suatu kegiatan siswa secara aktif dalam menghubungkan pengetahuan yang pernah diperolehnya dalam menyelesaikan permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan. Kemampuan berpikir reflektif matematis dalam penelitian ini terdapat 3 fase yaitu, reacting, comparing, dan contemplating. Pada materi teorema phytagoras dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, siswa membutuhkan kemampuan berpikir reflektif yang dapat mempermudah dalam mengidentifikasi konsep serta mengevaluasi masalah. Upaya untuk mengoptimalkan kemampuan ini diantaranya dengan mengetahui gaya belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa ditinjau dari gaya belajar auditorial, dan (3) mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa ditinjau dari gaya belajar kinestetik, dalam menyelesaikan masalah teorema phytagoras kelas VIII excellent di MTsN 1 Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis studi kasus dengan subjek penelitian siswa kelas VIII excellent MTsN 1 Blitar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berpikir reflektif matematis, angket gaya belajar, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah – langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data yang digunakan yakni metode triangulasi. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: (1) Siswa dengan gaya belajar visual dalam menyelesaikan masalah pada materi teorema phytagoras masuk dalam kategori tingkat “reflektif” karena mampu melalui semua fase, yaitu fase reacting, comparing, dan contemplating; (2) Siswa dengan gaya belajar auditorial dalam menyelesaikan masalah pada materi teorema phytagoras masuk dalam kategori tingkat “cukup reflektif” dengan melalui fase reacting dan contemplating; (3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan masalah pada materi teorema phytagoras masuk dalam kategori tingkat “kurang reflektif” dengan hanya melalui fase reacting