KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL TRIIGONOMETRI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI KELAS X MAN 3 TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri Ditinjau dari Gaya Belajar di Kelas X MAN 3 Tulungagung” ini ditulis oleh Restu Nur Pambudi, NIM 17204163290, Pembimbing Miswanto, M.Pd., Kata Kunci: Literasi Matematika, Gaya Belajar Literasi matematika merupakan kemampuan individu melakukan proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan pemahaman matematika yang sesuai. Banyak siswa masih mengalami kesulitan menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar setiap siswa tentu berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan kecenderungan yang dimilki. Gaya belajar dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya belajar visual gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual menggunakan mata sebagai modalitas utama. Siswa dengan gaya belajar auditori cenderung menggunakan indera pendengaran untuk menyerap informasi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar dengan bergerak, menyentuh, dan melakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar visual dalam menyelesaikan soal trigonometri di kelas X MAN 3 Tulungagung,(2) Untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar auditori dalam menyelesaikan soal trigonometri di kelas X MAN 3 Tulungagung, (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan soal trigonometri di kelas X MAN 3 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar visual dalam menyelesaikan soal trigonometri dikategorikan baik. Subjek dengan gaya belajar visual mampu melalui semua fase, yaitu merumuskan masalah, menggunakan matematika, dan menafsirkan matematika. 2) Kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar auditori dalam menyelesaikan soal trigonometri dikategorikan kurang. Subjek dengan gaya belajar auditori hanya mampu melalui fase pertama, yaitu merumuskan masalah. 3) Kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan soal trigonometri dikategorikan cukup. Subjek dengan gaya belajar kinestetik melalui kedua fase, yaitu merumuskan masalah dan menggunakan matematika