KOMUNIKASI INTERPERSONAL MASYARAKAT JAWA STUDI KASUS SOSIOLINGUISTIK PISUHAN PADA MASYARAKAT PULEREJO BAKUNG BLITAR

ABSTRAK Penggunaan pisuhan pada masyarakat Jawa dianggap sebagai hal biasa yang memudahkan dalam berinteraksi sosial yang memiliki ciri khas dalam berkomunikasi. Namun, di sisi lain Masyarakat Jawa juga menghindari penggunaan pisuhan karena dianggap tidak sopan. Pada banyak tempat menunjukan bahwa penggunaan pisuhan justru mampu meningkatkan hubungan antar pribadi sehingga komunikasi berjalan secara lebih efektif. Hal itu sebagaimana hasil penelitian ini praktik pisuhan di masyarakat Desa Pulerejo Bakung Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada penggunaan kata pisuhan di tengah komunitas mayoritas pemuda yang mempunyai pandangan berbeda dengan orang tua. Praktik pisuhan di antaranya diambil dari penggunaan kata yang menjelaskan keadaan fisik seseorang dengan bahasa yang pejorative, penyebutan orang atau umpatan dengan menggunakan nama binatang, dan penyebutan aktivitas harian manusia dengan bahasa kasar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan pisuhan mampu meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi interpersonal. Hal itu ditunjukan kesan oleh penerima yang lebih mudah menerima pesan daripada jika pengirim pesan menggunakan kata kata yang formal. Meskipun demikian, pisuhan tidak dapat digunakan sembarangan karena terdapat batasan-batasan dan tantangan bagi penutur. Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Bahasa Jawa, Pisuhan