UPAYA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri)

UPAYA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri) Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenaikan jumlah Non Performing Financing (NPF) di Bank Jatim Tbk. Kenaikan tersebut sebesar 1,23%. Padahal NPF Bank Jatim Tbk. di tahun 2019 sangat rendah dari pada tahun-tahun sebelumnya yaitu 2,77%. Kemudian pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 4,00%, yang mana kondisi ini hampir mendekati ketidakidealnya suatu rasio keuangan, sehingga dibutuhkan upaya untuk meminimalisir pembiayaan bermasalah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji faktor penyebab pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri serta upaya yang diambil untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apa faktor penyebab pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri? 2) Bagaimana upaya menyelesaikan pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri?. Tujuan Penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui faktor penyebab pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri 2) untuk mengetahui upaya menyelesaikan pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data yang digunaan yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan bagian pembiayaan, analisis pembiayaan dan divisi penyelesaian pembiayaan Bank Jatim Cabang Syariah Kediri. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa 1) faktor penyebab pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah selama ini disebabkan oleh nasabah, baik murni karena unsur kesengajaan maupun ketidaksengajaan. 2) upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Jatim Cabang Syariah Kediri yaitu terdiri dari beberapa proses dan tahapan. Proses dan tahapan tersebut berdasarkan tunggakan pembayaran nasabah. Kolektabilitas 1-2 yaitu upaya antisipasi pembiayaan bermasalah yaitu dengan pendekatan petugas bank dan nasabah serta upaya mengingatkan waktu pembayaran, kolektabilitas 3- 4 yaitu upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah dengan restrukturasi penurunan angsuran nasabah, kolektabilitas 5 yaitu upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan menjual agunan milik nasabah baik dengan cara litigasi maupun non litigasi, dan mengcover pembiayaan nasabah dengan pihak asuransi. Kata kunci: upaya, faktor, pembiayaan bermasala