TRADISI TAJDID AN-NIKAH UNTUK MENGURANGI ANGKA PERCERAIAN PERSPEKTIF TOKOH ULAMA(Studi Kasus di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar)

ABSTRAK Azizatur Rosidah, NIM: 12102173065, “Tradisi TajdidAn-Nikah untuk Mengurangi Angka Perceraian Perspektif Tokoh Ulama (Studi Kasus di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar)” Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung 2020, Pembimbing: Mukhamad Sukur, M.Pd.I Kata Kunci: Tajdidun Nikah, Mbangun Nikah Penelitian ini dilatar belakangi bahwa tujuan pernikahan yang paling utama adalah dalam membentuk keluarga sebagai tatanan masyarakat. Namun dalam mewujudkan tujuan pernikahan tersebut, terdapat banyak halangan sehingga memicu terjadinya perselisihan yang kemudian dapat mengakibatkan perceraian. Setiap pasangan suami istri berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari perceraian, karena dampak setelah perceraian itu terjadi juga akan semakin buruk. Berbagai cara yang dapat diambil dalam memperbaiki hubungan rumah tangga salah satunya ialah melakukan tajdidun nikah atau pembaharuan nikah. Rumusan dalam penelitian ini adalah: 1) Apa faktor penyebab terjadinya tradisi tajdid an-nikahdi Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, 2) Bagaimana Pelaksanaan tradisi tajdid an-nikahdi Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, 3) Bagaimana pendapat tokoh ulama mengenai Tradisi Tajdid An-Nikah untuk mengurangi Angka Perceraian di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, 4) Bagaimana dampak Tradisi Tajdid An-Nikah untuk Mengurangi Angka Perceraian di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupaobservasi (non participant), wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/ penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) faktor yang menyebabkan terjadinya tradisi tajdidun nikah adalah faktor hubungan suami istri yang tidak harmonis, faktor kekhawatiran jika ada perkataan yang bersifat mentalak, faktor kepercayaan tradisi adat jawa, dan faktor orang tua yang sering ikut campur rumah tangga anak, 2) pelaksanaan tradisi ini dilaksanakan dirumah mempelai dengan memanggil kyai, modin atau tokoh masyarakat setempat untuk menikahkan dan dengan syarat dan rukun yang sama seperti pernikahan pada umumnya tanpa adanya catatan pernikahan, 3) tradisi ini menurut tokoh agama di Kecamatan Kanigoro dapat mengurangi angka perceraian walaupun kemungkinannya hanya sedikit, 4) tradsi tajdidun nikah ini memiliki dampak positif untuk mengurangi perceraian, pasalnya dari beberapa pasangan yang akan bercerai namun melakukan tradisi tajdidun nikah, sebagian dari mereka dapat mempertahankan mahligai rumah tangganya dengan sakinah hingga saat ini