PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI MIFTAHUL HUDA BANJAREJO REJOTANGAN TULUNGAGUNG

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik di MI Miftahul Huda Banjarejo Rejotangan Tulungagung” ini ditulis oleh Fitri Nuraisah, NIM. 17205163115, pembimbing Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd. Kata kunci: Model Pembelajaran STAD, Keaktifan Belajar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya stimulus keaktifan peserta didik dalam belajar yang mempengaruhi tingkat kecerdasan setiap anak didik. Tanpa adanya stimulus tersebut, mayoritas peserta didik akan menjadi pasif. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk memberikan pemahaman dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Cooperative Learning. Student Teams Achievement Division (STAD). Cooperative Learning adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif. Fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan keaktifan indera peserta didik diMI Miftahul Huda Banjarejo Rejotangan Tulungagung? (2) Bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan keaktifan akal peserta didik diMI Miftahul Huda Banjarejo Rejotangan Tulungagung? (3) Bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD dalam meningkatkan keaktifan emosi peserta didik diMI Miftahul Huda Banjarejo Rejotangan Tulungagung? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, triangulasi dan diskusi teman sejawat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1 ) Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan indera peserta didik melalui tahap penyajian materi oleh guru: 1) Diskusi, 2) Mempresentasikan hasil kerja kelompok, 3) Kuis/tes. Upaya guru dalam melatih meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dengan meningkatkan keaktifan indera penglihat, dapat dilihat dari seberapa besar daya serap anak setelah membaca materi yang sudah diberikan. Indera pendengar, berperan aktif untuk menerima tanggapan dan menyimpannya dalam ingatan. Dan indera peraba digunakan untuk membedakan suatu benda dengan yang lainnya. Adapun tujuan pembagian kelompok dalam meningkatkan keaktifan indera peserta didik: 1) Melatih kepekaan. 2) Interaksi yang baik, 3) Keterampilan sosial, 4) Meningkatkan kemampuan akademik, 5) mengurangi aspek negative. (2) Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan akal peserta didik dengan upaya: 1) Dukungan dan hubungan antarpeserta didik yang baik satu sama lain. 2) Kesempatan untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama 3) Memberikan kepercayaan, 4) Motivasi. Hambatan yang dialami guru dalam meningkatkan keaktifan akal peserta didik yaitu adanya peserta didik yang kurang konsentrasi pada mata pelajaran. Keuntungan dari pembelajaran tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan akal peserta didik adalah menumbuhkan karakter yang lebihbertanggungjawab, saling tolong-menolong, menumbuhkan rasa percaya diri, mampu bekerja sama dengan baik, dan melatih komunikasi yang baik. (3) Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan emosi peserta didik dengan memberikan motivasi dan guru berupaya meningkatkan keaktifan emosi peserta didik dengan menumbuhkan minat, memenuhi kebutuhan belajar, dan apresiasi