DISPOSISI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS VIII MTsN 1 KOTA BLITAR

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Disposisi Matematis dalam Pembelajaran Matematis Pada Materi Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII MTsN 1 Kota Blitar” ini ditulis oleh Firda Amiliyanto, NIM 17204163208, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, pembimbing Samsul Bakri, S.Pd.I., M.Pd. Kata Kunci: Disposisi Matematis, Pembelajaran Matematika, Persamaan Garis Lurus Salah satu ranah yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika yaitu ranah afektif (sikap), bukan hanya hasilnya yang dinilai tetapi juga sikap siswa dalam proses pembelajaran. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap atau perilaku siswa dalam merespon segala sesuatu yang muncul dalam pembelajaran atau disebut dengan disposisi matematis. Salah satunya terlihat dalam sikap siswa yang mudah putus asa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru jika terdapat soal yang dirasa sulit dikerjakan, selain itu siswa kurang percaya diri dalam mengemukakan gagasan yang faktanya siswa malu bertanya jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Oleh karena itu disposisi matematis siswa dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk meningkatkan sikap menyenangi belajar matematika agar dapat berkembangnya sikap-sikap positif. Dalam hal ini, perlu adanya penelitian yang menganalisis disposisi matematis siswa kelas VIII di MTsN 1 Kota Blitar dalam pembelajaran matematika pada materi persamaan garis lurus. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan disposisi matematis siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII MTsN 1 Kota Blitar. Diharapkan akan mampu memberikan gambaran secara singkat bagaimana disposisi matematis siswa dalam pembelajaran matematika, terutama yang berkaitan dengan materi persamaan garis lurus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengambilan data dimulai dengan menyelesaikan soal tes dan wawancara terhadap subjek. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, soal tes dan wawancara. Tes yang diberikan adalah soal persamaan garis lurus. Teknik wawancara digunakan untuk mendalami disposisi matematis siswa dalam menyelesaikan soal tes. Berdasarkan paparan data dan pembahasan ditarik kesimpulan bahwa kemampuan disposisi matematis dalam pembelajaran matematika siswa mampu memenuhi beberapa dari tujuh indikator disposisi matematis (rasa percaya diri, ingin tahu, fleksibel, gigih dan tekun, reflektif, aplikasi dan apresiasi)