METAKOGNISI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

Kata kunci: Metakognisi, Menyelesaikan Masalah, SPLDV. Metakognisi adalah sesuatu pengetahuan seseorang mengenai kognisinya dan juga metakognisi merupakan suatu kesadaran seseorang tentang proses berpikir dan hasilnya serta tentang kemampuan mengontrol proses berpikir dalam memecahkan masalah. Kemampuan metakognisi mengacu pada kesadaran seseorang terhadap proses dan hasil berpikirnya dalam mengembangkan perencanaan (planning), melaksanakan pelaksanaan proses (monitoring), dan (evaluation) mengevaluasi hasil berpikirnya. Kesadaran seseorang akan proses berpikirnya sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam menyelesaikan masalah sehingga siswa bisa menyelesaikan masalah secara tepat dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dengan kemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel di SMP Negeri 1 Sumbergempol Tulungagung. 2) untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dengan kemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel di SMP Negeri 1 Sumbergempol Tulungagung. 3) untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dengan kemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel di SMP Negeri 1 Sumbergempol Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian ini terdiri dari pemberian soal pemecahan masalah, wawancara, dan dokumentasi. Tahap pertama dilakukan wawancara kepada guru mata pelelajaran/guru kelas untuk pemilihan subjek kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dan didasarkan pada nilai ulangan harian matematika pada materi SPLDV semester ganjil sehingga diperoleh subjek penelitian. Kemudian diberikan soal tes kepada subjek yang terpilih, selanjutnya dilakukan proses wawancara. Tahap analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Metakognisi siswa dengan kemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV sudah mampu memenuhi indikator metakognisi, yaitu tahap perencanaan (planning), pemantauan (monitoring), serta tahap evaluasi (evaluating) dengan sempurna. 2)Metakognisi siswa dengan kemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan masalah SPLDV hanya mampu memenuhi sebagian indikator metakognisi pada tahap perencanaan (planning), pemantauan (monitoring), maupun tahap evaluasi (evaluating). 3) Metakognisi siswa dengan kemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Siswa hanya memenuhi beberapa indikator saja pada tahap perencanaan (planning), pemantauan (monitoring), maupun tahap evaluasi (evaluating)