ANALISIS PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI MI MIFTAHUL HUDA SIDOWAREK PLEMAHAN KEDIRI

ABSTRAK Skripsi dengan judul; Analisis penilaian autentik pada pembelajaran kurikulum 2013 di MI Miftahul Huda Sidowarek Plemahan Kediri. Ditulis oleh Ilmiyatul Muniroh, NIM. 17205163225, dan dibimbing oleh Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Pd. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena implementasi kurikulum baru pada dunia pendidikan Indonesia. Dalam kurikulum yang telah diterapkan pemerintah tersebut terdapat perangkat-perangkat yang juga turut diubahnya yaitu salah satunya adalah sistem penilaian yang diterapkan oleh Kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru yaitu sistem penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan guru melalui tahapan-tahapan dan mencakup keseluruhan aspek perkembangan peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah pertama, mengalisis desain penilaian autentik dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Kedua, menganalisis kendala guru dalam pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Dan Ketiga, menganalisis hasil penilaian autentik pada pembelajaran Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah kepala Madrasah, guru kelas dan guru mata pelajaran. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah desain penilaian autentik, pelaksanaan penilaian autentik dan hasil penilaian autentik pada pembelajaran Kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah. Teknik pengumpulan data dan informasi peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis temuan peneliti menggunakan reduksi data yang kemudian diolah dalam paparan data hingga terakhir berada pada penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan standar kredibilitas, triagulasi dan pemeriksaan teman sejawat yang dilakukan melalui diskusi. Hasil penelitian ditemukan terkait permasalahan yang terjadi di MI Miftahul Huda Sidowarek Plemahan Kediri yaitu; Pertama, Pada desain penilaian autentik ditemukan terkait kurangnya pembuatan media pembelajaran sebagai faktor pendukung kegiatan penilaian. Selain itu kurangnya waktu guru secara efektif menjadikan desain instrumen penilaian autentik kurang efisien terhadap penilaian seluruh aspek peserta didik. Kedua, pelaksanaan penilaian autentik ditemukan terkait banyaknya aspek yang harus dinilai dengan notasi angka yang kemudian dideskripsikan ke dalam kosa kata menjadikan guru harus pandai membagi waktu. Kurangnya pemahaman guru terhadap pelaksanaan penilaian autentik menjadikan pelaksanaan penilaian autentik kurang maksimal. Ketiga, Hasil penilaian autentik ditemukan permasalahan seperti; tersitanya waktu pembelajaran membuat banyak pelajaran yang diringkas oleh guru. Banyaknya pengkatrolan nilai akibat banyaknya nilai peserta didik yang dibawah KKM Pemerintah dan Kurikulum 2013menjadikan mutu pendidikan di MI ini terbilang kurang. Terbatasnya pemahaman guru terhadap penggunaan instrumen penilaian dan perpaduannya dengan sumber belajar