KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINEAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA KELAS XI SMAN 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2019/2020

Skripsi dengan judul “Kemampuan Penalaran Siswa dalam Memecahkan Masalah Program Linear ditinjau dari Kemampuan Matematika Kelas XI SMAN 1 Tulungagung Tahun Ajaran 2019/2020” ini ditulis oleh Latifatul Nisa, NIM. 17204163017, pembimbing Dr. Ummu Sholihah, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Kemampuan Penalaran, Kemampuan Matematika, Pemecahan Masalah. Mindset dari kurikulum 2013 salah satunya adalah mengembangkan kemampuan keterampilan menalar. Penalaran merupakan kemampuan yang dimiliki siswa dalam proses berfikir dan menyimpulkan sesuatu. Keterampilan menalar diperlukan dalam menyelesaikan suatu masalah matematika. Kemampuan matematika yang berbeda mengakibatkan perbedaan proses penalaran dalam menyelesaikan masalah matematika yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Kemampuan penalaran siswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah program linear, 2) Kemampuan penalaran siswa berkemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah program linear, 3) Kemampuan penalaran siswa berkemampuan matematika rendah dalam memecahkan masalah program linear. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Kehadiran peneliti yaitu menjadikan peneliti sebagai instrument utama dalam pengumpulan data. Lokasi penelitian di SMAN 1 Tulungagung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi dan pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemecahan masalah program linear: 1) siswa berkemampuan matematika tinggi memenuhi indikator mengajukan dugaan; melakukan manipulasi matematika; menarik kesimpulan dan menyusun bukti serta memberikan alasan; kurang mampu memenuhi indikator memeriksa kesahihan argumen; yang mana merupakan indikator penalaran deduktif, 2) siswa berkemampuan matematika sedang cenderung memenuhi indikator analogi proses dan generalisasi; memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan pemecahan masalah; memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola dari masalah yang diberikan; kurang mampu memenuhi indikator menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi serta menyusun konjektur; yang mana merupakan indikator penalaran induktif, 3) siswa berkemampuan matematika rendah memenuhi indikator analogi proses dan generalisasi; belum memenuhi indikator memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan pemecahan masalah; belum memenuhi indikator memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola dari masalah yang diberikan; belum memenuhi indikator menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi serta menyusun konjektur; yang mana merupakan indikator penalaran induktif