PROSES BERPIKIR KONSEPTUAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKUNG UDANAWU BLITAR

Skripsi dengan judul “Proses Berpikir Konseptual dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar pada Siswa Kelas VII MTs Ma’arif Bakung Udanawu Blitar” ini ditulis oleh Alvina Hawin Rizkya, NIM. 17204163039, Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Pembimbing: Miswanto, M.Pd. Kata Kunci: Proses Berpikir Konseptual, Menyelesaikan Soal, Gaya Belajar, Perbandingan Tugas pokok pendidikan matematika ialah menjelaskan proses berpikir siswa dalam mempelajari matematika dengan tujuan memperbaiki pengajaran matematika di sekolah. Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal adalah dengan menggunakan proses berpikir konseptual dalam menyelesaikan masalah matematika. Dalam hal ini, antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki proses berpikir yang berbeda-beda dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir konseptual siswa berdasarkan gaya belajar dalam menyelesaikan soal perbandingan di kelas VII MTs Ma’arif Bakung Udanawu Blitar. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, angket, dan tes. Subjek yang dipilih 2 siswa yang memiliki gaya belajar visual, 2 siswa yang memiliki gaya belajar auditorial, dan 2 siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Tahap selanjutnya yaitu analisis data yang dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan penelitian dikelas VII MTs Ma’arif Bakung Udanawu Blitar, diketahui siswa yang memiliki gaya belajar visual dalam menyelesaikan soal perbandingan memenuhi semua indikator proses berpikir konseptual yaitu: (a) mampu menyatakan apa yang diketahui dalam soal dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam kalimat matematika, (b) mampu menyatakan apa yang ditanya dalam soal dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam kalimat matematika, (c) membuat rencana penyelesaian dengan lengkap, (d) mampu menyatakan langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan soal menggunakan konsep yang pernah dipelajari, dan (e) mampu memperbaiki jawaban. Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial dalam menyelesaikan soal perbandingan memenuhi 3 dari 5 indikator proses berpikir konseptual yaitu: (a) mampu menyatakan apa yang diketahui dalam soal dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam kalimat matematika, (b) mampu menyatakan apa yang ditanya dalam soal dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam kalimat matematika, dan (c) membuat rencana penyelesaian dengan lengkap. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan soal perbandingan memenuhi 2 dari 5 indikator proses berpikir konseptual yaitu: (a) mampu menyatakan apa yang diketahui dalam soal dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam kalimat matematika dan (b) mampu menyatakan apa yang ditanya dalam soal dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam kalimat matematika