Makna Tata Simbol dalam Upacara Pengantin Jawa

Secara kategoris, tata simbol dalam upacara pengantin Jawa dapat dibedakan ke dalam simbol yang berupa dedaunan, buah-buahan, bunga-bungaan, makanan-minuman, gending-gending, dan urutan prosesi pernikahan. Makna simbol-simbol tersebut adalah nasihat, do’a, deskripsi, perumpamaan, tanggung-jawab. Pertama, nasihat agar pengantin mempersiapkan diri dengan baik, senantiasa saling mencintai, menjadi pengayom yang menyejukkan, berpikir jernih, hatinya mantab, dan menghormati orang tua. Kedua, do’a agar pengantin diberi kecukupan rizki yang halal, diberi keturunan, dan dijauhkan dari segala halangan. Ketiga, deskripsi bahwa pengantin putri cantik bagaikan ratu dan pengantin putra tampan dan gagah bagaikan raja. Keempat, perumpamaan bahwa pernikahan bagaikan mengarungi samudera yang banyak ombak dan badai. Kelima, tanggung-jawab bahwa suami mencari nafkah dan istri mengelolanya dan mereka akan bekerjasama mencapai cita-cita pernikahan. Makna konotatif ini kemudian berkembang menjadi mitos bahwa upacara penikahan yang dilengkapi tata simbol yang baku akan membut pernikahan akan langgeng dan bahagia