Dialektika Teks dan Konteks Maqashid Syariah: dalam Metode Istimbath Hukum 4 Madzhab Besar

Dari perspektif akademis, maqashid syari'ah mengedepankan konsep, tujuan, serta adaptabilitas hukum Islam sejak dari yang bersifat filosofis-idealis hingga yang bersifat aktual-empiris, di mana persoalan yang dibahas dalam maqashid syari'ah dari waktu ke waktu selalu menarik dan debatable di kalangan akademisi umat Islam utamanya, serta orang awan pada umumnya. Oleh karena itu mengkaji dialektika teks dan konteks maqashid syari'ah dalam metode istinbath hukum 4 madzhab besar punya nilai strategis dalam mengasah ketajaman intelektual serta menjadi parameter dalam merumuskan hukum baru atas pelbagai problematika umat Islam yang kian hari kian pelik. Dalam dialektika teks dan konteks maqashid syari'ah perspektif Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali dapat dilihat melalui metode istihsan, mashlahah mursalah, qiyas, dan syadz al-dzari'ah yang selalu bertumpu dan berdialektika dengan mashlahah sebagau esensi dari maqashid syari'ah dalam setiap prosesi ijtihadnya. Dari metode ijtihad yang digunakan oleh masing-masing madzhab, terlihat fleksibilitas, kelenturan, dan dinamisasi hukum Islam yang bertumpu pada kemashlahatan (maqashid syari'ah) sebagai jiwa (ruh) dari hukum itu sendiri