Mutu dan Daya Saing Pendidikan Tinggi: Tinjauan Kepemimpinan, Layanan, Budaya Akademik, dan Kinerja

Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan tinggi tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi yang terjadi pada saat ini. Peningkatan mutu dan daya saing yang terjadi di perguruan tinggi tidak bisa dilepaskan dari kepmimpinan visioner yang mampu melihat peluang dan tantangan dimasa yang akan datang, exellence service dalam memperbaiki mutu internal dan layanan terhadap jasa pendidikan, kinerja dosen sebagai ujung tombak dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran, serta budaya akademik yang merupakan kunci dalam mewujudkan pendidikan bermutu dan berdaya saing. Leader pada perguruan tinggi dituntut mempunyai kemampuan manajerial agar dapat menemukan kerangka kerja yang muncul dari dalam lembaga pendidikan itu sendiri yang diperkirakan dapat menopang mutu dan kinerja lembaga pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik. Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan tinggi diperlukan kepemimpinan yang berorientasi pada mutu, excellence service, budaya akademik, dan kinerja dosen yang produktif