PENGEMBANGAN BOOKLET KEANEKARAGAMAN BIVALVIA DI MANGROVE CENGKRONG TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya informasi mengenai materi keanekaragaman bivalvia dan belum adanya penelitian tentang bivalvia di Mangrove Cengkrong Trenggalek yang dipublikasikan secara online. Penelitian ini juga didasari atas pernyataan mahasiswa Tadris Biologi IAIN Tulungagung bahwa belajar dengan menggunakan buku zoologi saja, dirasa masih kurang karena dalam buku tersebut belum menjelaskan secara detail baik morfologi maupun taksonomi macam-macam jenis hewan tertentu, sehingga dibutuhkan sumber belajar yang mendukung. Dalam hal ini, peneliti menghubungkan ketiga permasalahan tersebut yang kemudian disusun menjadi sumber belajar berupa Booklet Keanekaragaman Bivalvia di Mangrove Cengkrong Trenggalek. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi tingkat keanekaragaman Bivalvia (Pelecypoda) di kawasan Mangrove Cengkrong Trenggalek, 2) menghitung indeks keanekaragaman jenis, indeks kemerataan, dan indeks kekayaaan jenis, 3) menghasilkan booklet keanekaragaman Bivalvia (Pelecypoda) yang tervalidasi oleh dosen pembimbing, ahli bahan media, ahli materi serta subyek uji coba terbatas. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, dokumentasi dan studi literature. Sedangkan model pengembangan yang digunakan adalah model 4D, yang meliputi tiga langkah pengembangan yaitu pendefinisian (Define), desain (Design), dan pengembangan (Development). Penyusunan angket digunakan untuk dalam mengumpulkan data hasil validasi kelayakan oleh ahli materi, ahli media, dosen pembimbing dan subjek uji coba yang meliputi Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Tulungagung, siswa kelas VII, dan pengunjung (masyarakat umum). Metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan skala Likert dengan rentang skor yang telah ditentukan. Hasil penelitian lapangan yaitu 1) terdapat 8 jenis Bivalvia dengan jumlah total 153 individu di Mangrove Cengkrong Trenggalek. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah Polymesoda bengalensis yaitu sebanyak 99 individu, sedangkan Crassostrea gigas dan Saccostrea cucullata ditemukan sebanyak 11 individu, Anadara passa sebanyak 8 individu, Tegillarca granosa sebanyak 4 individu, Isognomon alatus sebanyak 15 individu, Lutraria sp sebanyak 3 individu, dan yang paling sedikit adalah Mytilus edulis sebanyak 2 individu, 2) Hasil perhitungan indeks keanekaragaman jenis sebesar 1,27 dalam kategori sedang, indeks kemerataan sebesar 0,61 dalam kategori tidak stabil, indeks kekayaan jenis 1,39 dalam kategori rendah, 3) hasil penelitian tersebut digunakan sebagai bahan penyusunan booklet untuk hasil penilaian pengembangan booklet oleh ahli materi, ahli media, dosen pembimbing, mahasiswa, siswa dan pengunjung (masyarakat umum). Dari ahli materi diperoleh presentase 93,1%, ahli media diperoleh presentase 64%, dosen pembimbing sebesar 86%, Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Tulungagung diperoleh 77,1%, Siswa kelas VII diperoleh presentase 83,3%, dan Masyarakat umum (pengunjung) diperoleh 83,3%. Skor rata-rata hasil validasi ahli dan responden diperoleh hasil 81,1% dan dapat dinyatakan bahwa Booklet Keanekaragaman Bivalvia Hutan Mangrove Cengkrong Trenggalek dalam kategori valid dan layak untuk digunakan