IMPLEMENTASI AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN DI SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI (STUDI PADA BMT AGRITAMA SRENGAT BLITAR)

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Implementasi Akad Bai Bitsaman Ajil pada Pembiayaan di Sektor Pertanian sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi (Studi pada BMT Agritama Srengat Blitar)” ini ditulis oleh Mila Anisatul Khoiroh, NIM. 17401153422 pembimbing Qomarul Huda, M.Ag. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengimplementasian akad Bai Bitsaman Ajil untuk membantu masalah permodalan para petani sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi nasabah. Dalam membantu masalah permodalan pihak BMT lebih memilih menggunakan akad Bai Bitsaman Ajil dalam pembiayaan di sektor pertanian dari pada menggunakan akad salam. Hal itu dikarenakan akad Bai Bitsaman Ajil dirasa lebih mudah dan bisa meminimalisir resiko kemacetan dalam pembiayaan. Selain itu banyak petani yang masih belum mengerti adanya lembaga keuangan yang berbasis syariah yang mudah diakses oleh petani dan tidak memberatkan petani yaitu Baitul Mall Wa Tamwil dengan akad Bai Bitsaman Ajil akan membantu untuk mengembangkan usaha para petani sehingga penghasilan para petani bisa meningkat dan berkembang. Fokus dalam Penelitian ini yaitu (1) bagaimana implementasi akad BBA pada pembiayaan di sektor pertanian sebagai upaya peningkatan ekonomi pada BMT Agritama Srengat Blitar. (2) apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam implementasi akad BBA pada pembiayaan di sektor pertanian sebagai upaya peningkatan ekonomi pada BMT Agritama Srengat Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara langsung kepada staf dan nasabah Bai Bitsaman Ajil di BMT Agritama Srengat Blitar dan data sekunder di peroleh dari data kedua setelah data primer yaitu berasal dari buku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implementasi akad BBA pada pembiayaan di sektor pertanian ini ada enam tahapan yang harus dilakukan oleh nasabah. Tahapan tersebut diantaranya permohonan pembiayaan, peryaratan, analisis pembiayaan dengan 5C, pengikatan jaminan, realisasi dan monitoring. (2) ada beberapa faktor yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam implementasi akad BBA pada pembiayaan di sektor pertanian. Faktor utama yang mendukung dalam implementasi yaitu letak kantor BMT yang strategis yaitu dekat dengan jalan raya dan perumahan warga. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu masyarakat belum memahami produk-produk dan bagaimana sistem pembiayaan yang ada pada BMT. Kata kunci: Bai Bitsaman Ajil, pertanian, peningkatan ekonom