MUSIBAH DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR AL-IBRIZ LI MA’RIFATITAFSIR AL-QUR’AN AL-AZIZ KARYA KH. BISRI MUSTOFA

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Musibah Dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsi>r al-Ibri>z li Ma’rifat Tafsi>r al-Qur’a>n al-Azi>zKarya KH. Bisri Mustofa” ditulis oleh Nyla Uswatun Husniyah, NIM. 17301153009. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Pembimbin Fardan Mahmudatul Imamah, STh.I., M.A Kata Kunci: Musibah, Al-Qur’an, Tafsir al-Ibriz Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa maraknya musibah yang menimpa hampir diseluruh belahan bumi, salah satunya belahan bumi Indonesia.Secara umum musibah diartikan sebagai suatu kejadian atau peristiwa yang buruk menimpa pada manuisa yang tidak diinginkan kedatangannya seperti, bencana alam, rasa sakit dan sebagainya, yang merujuk pada satu makna yakni keburukan. Berangkat dari latar belakang itulah penulis berkeinginan membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul musibah dalam al-Qur’a>n perspektif tafsir Tafsi>r al-Ibri>z li Ma’rifat Tafsi>r al-Qur’a>n al-Azi>z karya KH. Bisri Mustofa. Fokus penelitian adalah (1) Bagaimana penafsiran Bisri Mustofa tentang ayat-ayat makna kata musibah dalam Tafsi>r al-Ibri>z li Ma’rifat Tafsi>r al-Qur’a>n al-Azi>z; (2) Bagaimana relevansi pemikiran KH. Bisri Mustofa tentang makna kata musibah dalam konteks kehidupan sekarang. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui penafsiran KH. Bisri Mustofa terkait tentang ayat-ayat makna kata musibah (2) Untuk mengetahui pemikiran KH. Bisri Mustofa tentang makna kata musibah dalam konteks kehidupan sekarang. Penelitian ini adalah penelitiaan kepustaakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang di dasarkan pada kitab Tafsi>r al-Ibri>z li Ma’rifat Tafsi>r al-Qur’a>n al-Azi>z sebagai sumber data primer, dan buku-buku lain yang terkait dengan tema musibah sebagai data sekunder. Sehingga penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) bahwa makna kata musibah menurut KH. Bisri Mustofa dalam kitab Tafsi>r alIbri>z li Ma’rifat Tafsi>r al-Qur’a>n al-Azi>zyakni menggunakan kata bila>hi, perkara kang ala, bahayane, dan bebaya dalam mengilustrasikan makna kata musibah yang tersebar di 10 surat dalam al-Qur’a>n. (2) relevansi penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang kata musibah yang masih relevan dengan konteks relasi sosial masyarakat di Indonesia karena segala sesuatu peristiwa yang menimpa manusia, baik berupa kebaikan maupun berupa keburukan. bahwa dalam menyikapi musibah adalah dengan cara bersabar dalam menghadapinya dan janganlah berputus asa. Begitupun sebaliknya, sikap terbaik yang dilakukan ketika mendapatkan kesenangan adalah dengan mensyukurinya. Manusia tidak perlu menyalahkan diri sendiri ketika mendapatkan musibah dan juga jangan menyombongkan diri ketika mendapatkan kesenangan, perlu diingat bahwa itu semua terjadi atas kehendak Allah swt