ANALISIS KEMAMPUAN ABSTRAKSI SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP TERPADU ABUL FAIDL WONODADI BLITAR

ABSTRAK Eni Fatatik, NIM. 2814133058, Analisis Kemampuan Abstraksi Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah pada Materi SPLDV di SMP Terpadu Abul Faidl Wonodadi Blitar. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung. Pembimbing Dr. Maryono, M.Pd. Kata Kunci: Kemampuan Abstraksi, Pemecahan Masalah, SPLDV Rendahnya hasil belajar matematika salah satunya disebabkan karena siswa menganggap bahwa pelajaran matematika sulit. Anggapan tersebut menyebabkan kesulitan pada siswa dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu kesulitan belajar yang dialami siswa adalah mengabstraksikan soal matematika ke dalam kalimat matematika. Padahal pemecahan masalah matematika hampir selalu membutuhkan proses abstraksi, misalkan pada materi geometri, aljabar dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan abstraksi siswa dalam memecahkan masalah pada materi SPLDV di SMP Terpadu Abul Faidl Wonodadi Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi secara menyeluruh melalui pengumpulan data. Dengan pendekatan ini, peneliti ingin memperoleh data yang mendalam terkait kemampuan abstraksi siswa dalam pemecahan masalah pada materi SPLDV. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, hal tersebut karena jenis penelitian ini akan memberikan gambaran terkait situasi atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat terkait kemampuan abstaksi siswa dalam pemecahan masalah. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Terpadu Abul Faidl. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Melalui data-data tersebut akan didapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan prestasi belajar tinggi mampu memenuhi seluruh level kemampuan abstraksi (interiorisasi, koordinasi, enkapsulasi, dan generalisasi) dalam pemecahan masalah (memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah sesuai rencana, dan memeriksa ulang). Siswa dengan prestasi belajar sedang belum mampu memenuhi keseluruhan level kemampuan abstraksi (interiorisasi, koordinasi, enkapsulasi, dan generalisasi) dalam pemecahan masalah (memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah sesuai rencana, dan memeriksa ulang). Ada beberapa level atau kategori yang telah dipenuhi, namun belum sepenuhnya. siswa dengan prestasi belajar rendah belum mampu memenuhi seluruh level kemampuan abstraksi (interiorisasi, koordinasi, enkapsulasi, dan generalisasi) dalam pemecahan masalah (memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah sesuai rencana, dan memeriksa ulang