ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI FUNGSI KELAS X MA DARUL HUDA WONODADI BLITAR TAHUN AJARAN 2018/2019

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Fungsi Kelas X MA Darul Huda Wonodadi Tahun Ajaran 2018/2019” ditulis oleh Siti Anisa, NIM. 17204153222, pembimbing : Dr. Muniri, M.Pd. Kata Kunci : Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah, Fungsi Pendidikan selalu mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan sekarang ini harus menumbuhkan potensi siswa bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa. Pada kurikulum 2013 berupaya untuk mewujudkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi (high order skills). Salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan pembelajaran pemecahan masalah. Dalam pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah siswa dituntut menggali dan menunjukan kemampuan berpikir kritisnya, mulai dari tahap memahami masalah, merencankan penyelesaian, melaksanakan rencana hingga memeriksa kembali penyelesaian dari masalah. Pada saat ini dalam pemecahan masalah matematika banyak siswa yang belum mengembangkan berpikir kritisnya. Atas dasar tersebut peneliti ingin mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan kemampuan akademik dalam memecahkan masalah matematika. Berkenaan dengan penjelasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan akademik tinggi dalam pemecahan masalah matematika, mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan akademik sedang dalam pemecahan masalah matematika, mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan akademik rendah dalam pemecahan masalah matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan di MA Darul Huda Wonodadi Blitar. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 siswa kemampuan akademik tinggi, 2 siswa kemampuan akademik sedang, 2 siswa kemampuan akademik rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Tes yang diberikan adalah tes berpikir kritis yang terdiri dari soal materi fungsi. Teknik wawancara digunakan untuk mendalami kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis antara subjek kemampuan akademik tinggi (ST), sedang (SS), dan rendah (SR) pada langkah pemecahan masalah Polya. ST tergolong pada Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis 3 (TKBK-3) atau kritis, karena siswa mampu memenuhi tujuh indikator berpikir kritis serta mampu menyelesaiakan masalah melalui empattahap pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. SS tergolong pada Tingkat Kemampuan BerpikirKritis 1 (TKBK-1) atau kurang kritis, karena siswa memenuhi tiga indikator berpikir kritis dan menyelesaikan masalah melalui dua tahap pemecahan masalah yaitu memahami masalah dan membuat rencana. SR tergolong pada Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis 0 (TKBK-0) atau tidak kritis karena siswa hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis dan menyelesaikan masalah melalui satu tahap pemecahan masalah Polya yaitu memahami masalah