PERSEPSI ULAMA PEREMPUAN TENTANG STATUS TALAK YANG DIJATUHKAN DI LUAR PENGADILAN (STUDI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG)

ABSTRAK Riza Fatma Umul Husna, NIM 17102153063, Persepsi Ulama Perempuan Tentang Status Talak Yang Dijatuhkan Diluar Pengadilan (Studi Di Kabupaten Tulungagung), Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2019, Pembimbing: Prof. Dr. Hasyim Nawawie, S.H.,M.Si Kata kunci: Talak, Ulama Perempuan Penelitian ini dilatarbelakangi adanya talak yang dijatuhkan diluar Pengadilan Agama Studi Di Kabupaten Tulungagung. Sehingga masih terdapat kasus-kasus perceraian yang dilakukan di luar Pengadilan Agama dan tidak mendapatkan akta perceraian yang sah dari pengadilan. Dalam beberapa kasus banyak sekali warga masyarakat yang melakukan perceraian, bahkan tanpa adanya perantara hanya mengucapkan kata-kata cerai antara sepasang suami istri itu sudah dianggap sah. Hal tersebut sangat merugikan pihak perempuan. Dalam menanggapi kasus tersebut, maka diperlukan persepsi Ulama Perempuan tentang talak yang dijatuhkan diluar pengadilan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa saja faktor penyebab status talak yang dijatuhkan diluar pengadilan di Tulungagung, 2) Bagaimana persepsi ulama perempuan tentang status talak yang dijatuhkan diluar pengadilan di Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan memahami apa saja faktor yang menyebabkan status talak yang dijatuhkan diluar pengadilan, 2) Untuk mendeskripsikan dan memahami bagaimana persepsi ulama perempuan di Tulungagung tentang status talak yang dijatuhkan diluar pengadilan. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen. Sedangkan teknik analisa data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya talak diluar pengadilan di Tulungagung yaitu karena faktor waktu persidangan di Pengadilan Agama yang lama dan berbelit-belit, kemudian faktor ekonomi mengingat perceraian di Pengadilan Agama membutuhkan biaya administrasi yang tidak sedikit. Adapun faktor kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan masalah pribadi. 2) persepsi ulama perempuan tentang talak yang dijatuhkan diluar Pengadilan di Tulungagung mengenai asal hukum talak kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa talak itu terlarang kecuali bila disertai alasan yang benar. Oleh karena itu, tidak halal bercerai kecuali karena darurat. Darurat yang membolehkan perceraian adalah apabila suami meragukan kebersihan tingkah laku istrinya atau telah hilangnya perasaan cinta diantara keduanya serta konflik rumah tangga yang berlanjut hingga pada akhirnya membawa banyak kemadhorotan diantara keduanya. Tanpa alasanalasan tersebut, perceraian adalah kufur terhadap kemurahan Allah. Oleh karena itu, tidak halal bercerai kecuali karena darurat. Dalam hal ini mereka berbeda pendapat namun sebagian besar mereka sepakat bahwa perceraian tersebut sah secara hukum agama sedangkan hukum negara tidak sah