STRATEGI GURU MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYATUSSIBYAN TANJUNG KALIDAWIR TULUNGAGUNG

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Strategi Guru Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Di MI Tarbiyatussibyan Tanjung Kalidawir Tulungagung” ditulis oleh Rita Susanti, NIM: 17205153309, Pembimbing Prof. Dr. H. Akhyak, M. Ag. Kata Kunci: Strategi Guru, Kesulitan Membaca, Siswa Dalam proses pembelajaran di sekolah, setiap guru senantiasa mengharapkan agar siswanya dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Namun pada kenyataannya masih terdapat beberapa siswa yang menunjukkan gejala tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan, karena masih ada siswa yang membaca masih mengeja dan sebagainya. Untuk itu, guru harus melakukan strategi dalam mengatasi kesulitan membaca yang dialami oleh siswa tersebut. Fokus penelitian pada skripsi ini adalah (1) Bagaimana kesulitan membaca yang dialami siswa di MI Tarbiyatussibyan Tanjung Kalidawir Tulungagung? (2) Bagaimana faktor yang menyebabkan kesulitan membaca di MI Tarbiyatussibyan Tanjung Kalidawir Tulungagung? (3) Bagaimana strategi yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan siswa membaca di MI Tarbiyatussibyan Tanjung Kalidawir Tulungagung? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan pola penelitian deskriptif. Lokasi penelitian terletak di MI Tarbiyatussibyan Tanjung Kalidawir Tulungagung. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Sementara dalam melakukan teknik keabsahan data, peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan, triangulasi, pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat salah satu siwa yang kesulitan membaca, oleh karena itu penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Kesulitan membaca yang dialami salah satu siswa di MI Tarbiyatussibyan Tanjung Kalidawir Tulungagung seperti kesulitan membaca huruf yang ukurannya terlalu kecil, kesulitan dalam membaca huruf yang langsung gabung tiga misal –nge-nya dan lain sebagainya, membaca masih mengeja, membaca masih dalam tahap awal, kekeliruan mengenal huruf d dibaca b dan p dibaca q, kekeliruan pehaman karena kurang fokus sama sesuatu yang dibacanya, kebiasaan membaca yang terlalu dekat (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan membaca siswa yaitu Faktor fisiologis, faktor ini mencakup kesehatan fisik. Faktor intelektual, faktor ini mencakup suatu kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat. Faktor lingkungan, faktor ini mencakup latar belakang dan pengalaman siswa di rumah serta ekonomi keluarga siswa. Faktor psikologis, faktor ini mencakup motivasi, minat, kematangan social, emosi, dan penyesuaian diri. Faktor penyelenggaraan pendidikan yang kurang tepat, faktor ini mencakup kurikulum yang terlalu padat, sehingga hanya dapat dicapai oleh anak yang berkemampuan tinggi. (3) Strategi yang guru kelas lakukan yakni dengan menggunakan pendekatan individualdengan menggunakan pendekatan ini guru kelas bisa secara langsung membimbing siswanya yang mengalami kesulitan membaca. Adapun bimbingan yang diberikan oleh guru kelas terhadap siswa yang mengalami kesulitan membaca tersebut masih juga belum optimal. Dari enam tahapan bimbingan strategi, tiga tahapan masih belum terlaksana, yaitu diagnosis atau analisis masalah, prognosis atau tindakan mencari alternatif pemecahan masalah dan evaluasi atau follow up. Selain itu kurang adanya campur tangan sekolah terhadap anak yang mengalami kesulitan dalam membaca oleh karenanya belum adanya maksimal dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Kesulitan membaca yang dialami oleh siswa yang memiliki keterbelakangan dalam membaca merupakan temuan peneliti di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatussibyan Tanjung Klidawir