ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER DUA VARIABEL KELAS X SMK NGUNUT

Skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linier Dua Variabel Kelas X SMK Ngunut” ini ditulis oleh Muhammad Ali saifudin, NIM. 17204153059. Pembimbing Dra. Umy Zahro M.Kes., Ph.D. Kata kunci Komunikasi Matematis, Soal Cerita. Fenomena kurangnya minat baca dan pemahaman siswa untuk membangun pengetahuan matematisnya menyebabkan siswa tidak bisa mengomunikasikan ide-ide matematisnya secara baik dan siswa menjadi kurang mampu dalam memahami persoalan yang ada pada soal. Olehkarena itu,komunikasi dalam pembelajaran matematika sangat perlu diberikan agar siswa dapat menyampaikan ide secara lisan maupun tulisan.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal cerita pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel. (2) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan sedang dalam menyelesaikan soal cerita pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel. (3) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal cerita pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah penelitian deskriptif. Sedangkan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan: (1) Tes, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian:(1) siswa berkemapuan komunikasi matematis tinggi memenuhi kriteria: mampu mengetahui apa yang dietahui danyang ditanyakan didalam soal; mampu mengekspresikan ide-ide matematika secara benar; mampu mengubah soal menjadi sebuah model matematika; mampu menyelesaikan soal secara lengkap dan benar dan tersusun secara logis. (2) siswa berkemampuan komunikasi matematis sedang memenuhi kriteria: mampu mengetahui apa yang diketahui didalam soal dan mampu mengetahui apa yang ditanyakan, baik secara tulisan maupun lisan; mampu mengekspresikan ide-ide matematika secara benardengan tulisan maupun lisan dan mampu menggunakan variabel dalam permisalan. (3) siswa berkemapuan komunikasi matematis rendah memenuhi kriteria: mampu mengetahui apa yang dietahui didalam soal dan mampu mengetahui apa yang ditanyakan namun hanya secara lisan