REINTERPRETASI ZAKAT PERTANIAN TINJAUAN TERHADAP TEORI DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN BERDASARKAN REALITA SOSIAL

Zen Amir Hidayat Nim 17102153041, Reinterpretasi Zakat Pertanian Tinjauan Terhadap Teori Double Movement Fazlur Rahman Berdasarkan Realita Sosial) Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum. Pembimbing: Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag. Kata kunci : Reinterpretasi, Zakat Pertanian, Realita Sosial Zakat pertanian yang dahulu diterapkan tidak bisa disamakan dengan dengan zakat pertanian yang sekarang diterapkan, karena memang sudah banyak terjadi sebuah perubahan zaman entah itu dari sisi kondisi geografis maupun cuaca yang terjadi disetiap daerah. Zakat pertanian yang sudah dijelaskan dalam kitab klasik dirasa perlu dinterprtasikan kembali guna merealisasikan kemashlahatan bagi seluruh umat khususnya para petani. Fokus Penelitian ini terdiri dari 4 bagian, yaitu: (1) Bagaimana sistem zakat pada masa Nabi, Sahabat, dan Tabi’in ? (2) Bagaimana Metode Pendekatan Double Movement ? (3) Bagaimana Sistem Zakat Pertanian Ditinjau Dari Teori Double Movement Fazlur Rahman ? (4) Bagaimana Relevansi Sistem Takaran Zakat Pertanian Berdasarkan Realita Sosial Indonesia?. Adapaun tujuan dari penenelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui sistem zakat yang dimunculkan pada masa Nabi, Sahabat, dan Tabi’in, (2) Untuk mengetahui Metode Pendekatan Double Movement,(3) Untuk Mengetahui Sistem Zakat Pertanian Ditinjau Dari Teori Double Movement Fazlur Rahman, (4) Untuk Mengetahui Relevansi Sistem Takaran Zakat Pertanian Berdasarkan Realita Sosial Indonesia. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kulitatif, untuk mengumpulkan data adalah dengan metode dokumentasi berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Dokumen merupakan salah satu sumber data dalam penelitian ini. Dalam sebagian penelitian ini juga menggunakan tehnik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) mulai dari zaman Nabi, sahabat, dan tabi’in sistem zakat yang diterpakan berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat itu, kemudian juga banyak pembaharuan hukum juga banyak terjadi. Hal ini mencerminkan bahwa hukum pada saat itu bersifat dinamis, (2) pendekatan Double Movement yaitu metode penafsiran teks yang mempertimbakan nilai sejarah dibalik teks tersebut, (3) sistem zakat yang terjadi mengalami perubahan setiap masanya karena menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat (4) takaran zakat di Indonesia tidak releva