PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII DI MTS AL MA'ARIF TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena yang sering kita jumpai pada proses pembelajaran, khususnya matematika. Seringkali berpikir kreatif jarang ditekankan pada pembelajaran matematika karena model pembelajaran yang diterapkan cenderung berorientasi pada pengembangan pemikiran analitis dengan masalah-masalah yang rutin. Sejalan dengan hal tersebut, kemampuan berpikir kreatif siswa dapat diketahui dengan cara siswa menyelesaiakan soal matematika, khususnya dalam menyelesaikan soal open ended. Penyajian masalah open ended ini tentunya akan memacu kemampuan berpikir kreatif siswa terutama dalam hal ini adalah materi matematika kubus dan balok. Salah satu tujuan penelitian ini adalah 1) Mendiskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal open ended pada materi kubus dan balok, 2) Mendiskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa berkemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan soal open ended pada materi kubus dan balok, 3) Mendiskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan soal open ended pada materi kubus dan balok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskripsi. Lokasi penelitian di MTs Al Ma’arif Tulungagung, sebagai subyek 3 orang siswa dari kelas VIII A. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta pengecekan keabsahan data melalui ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan teman sejawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Siswa dengan kemampuan matematika tinggi memiliki tingkat berpikir kreatif pada tingkat 4 (sangat kreatif) maka siswa ini sudah memenuhi indikator kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. 2) Siswa dengan kemampuan matematika sedang cenderung memenuhi tingkat berpikir kreatif pada tingkat 2 (cukup kreatif) maka siswa ini sudah fasih namun belum memenuhi indikator fleksibilitas dan kebaruan, 3) Siswa dengan kemampuan matematika rendah hanya menunjukkan satu indikator berpikir kreatif yaitu fleksibilitas, sehingga siswa masuk dalam tingkat 1 (tidak kreatif). Kata Kunci: Berpikir, Kreatif, Open Ended, Kubus, Balo