PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA

Skripsi dengan judul “Pemahaman Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika ditinjau dari Kemampuan Koneksi Matematika” ditulis oleh Nailu Salma, NIM 17204153190, pembimbing Dr. Muniri, M.Pd Kata Kunci: Pemahaman, pemecahan masalah, kemampuan koneksi matematika Semua teori belajar menjadikan pemecahan masalah sebagai dasar dalam pengembangan pengetahuan baru, ini terjadi karena masalah yang dipecahkan terlebih dahulu menjadi dasar memahami masalah baru yang dihadapi. Pada saat memecahkan masalah, siswa akan menggunakan pemahamannya dengan menghubungkan konsep dan prosedur matematika untuk merencanakan penyelesaian. Kemampuan menghubungkan ini sering disebut dengan kemampuan koneksi matematika. Berkenaan dengan penjelasan tersebut, kita mengetahui bahwa pemecahan masalah, pemahaman dan kemampuan koneksi matematika mempunyai kaitan yang erat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemahaman siswa berkemampuan koneksi matematika tinggi dalam memecahkan masalah matematika non-rutin berdasarkan tahapan polya, mendeskripsikan siswa berkemampuan koneksi matematika sedang dalam memecahkan masalah matematika non-rutin berdasarkan tahapan polya, dan mendeskripsikan siswa berkemampuan koneksi matematika rendah dalam memecahkan masalah matematika non-rutin berdasarkan tahapan polya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan di MTsN 1 Tulungagung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Tes yang diberikan adalah tes pemahaman matematika yang terdiri dari soal bangun datar segitiga. Teknik wawancara digunakan untuk mendalami pemahaman siswa dalam memecahkan masalah matematika. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pemahaman siswa dalam memecahkan masalah matematika antara subjek berkemampuan koneksi tinggi (KT), sedang (KS), dan rendah (KR) pada langkah pemecahan masalah polya. KT menggunakan pemahaman formal pada tahap memahami masalah, menggunakan pemahaman rasional saat merencanakan dan melaksanakan penyelesaian, dan menggunakan pemahaman instrumental untuk memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. KS menggunakan pemahaman formal pada tahap memahami masalah, menggunakan pemahaman rasional saat merencanakan dan menggunakan pemahaman instrumental pada tahap melaksanakan penyelesaian dan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Sementara KR menggunakan pemahaman instrumental pada semua tahap pemecahan masalah Polya