UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI DI MTSN 1 TULUNGAGUNG

ABSTRAK Nurul Herminingsih, NIM. 17201153119, Tahun 2019, Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI di MTsN 1 Tulungagung, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, pembimbing Dr. Hj. Elfi Mu’awanah, S.Ag, M.Pd. Kata kunci: Upaya Kepala Madrasah, Kompetensi Profesional Guru PAI Tercapainya tujuan pendidikan nasional akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kecakapan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Sebagai suatu profesi, guru dituntut mampu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga adanya tuntutan peningkatan kompetensi profesional seorang guru agar mutu pendidikan lebih baik. Karena guru yang profesional tidak hanya mengetahui tetapi betul-betul melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan peranannya. Oleh karena itu diperlukannya upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di MTsN 1 Tulungagung. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di MTsN 1 Tulungagung (2) Bagaimana hambatan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di MTsN 1 Tulungagung? (3) Bagaimana dampak upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di MTsN 1 Tulungagung? Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis reduksi data, penyajian data, verivikasi (menarik kesimpulan). Untuk mengecek keabsahan data dilakukan melalui triangulasi teknik, dan auditing data. Hasil penelitian skripsi ini adalah (1) upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI adalah dengan mengupayakan guru PAI untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar, diklat, baik yang diadakan di dalam sekolahan maupun yang dilaksanakan di kabupaten lewat MGMP, KKM, dan balai diklat surabaya, melakukan interaksi komunikasi dua arah, dan menghimbau para guru untuk memanfaatkan teknologi, jangan sampai gagap teknologi. (2) Hambatan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI antara lain: kurangnya kepedulian terhadap pengembangan diri dan persyaratan yang ada pada BDK Surabaya yaitu guru baru boleh mengikuti diklat lagi setelah empat tahun terakhir. (3) dampak dari upaya kepala madrasah bagi guru adalah guru lebih semangat berkreasi dan guru memiliki wawasan yang luas