BERPIKIR ABSTRAKSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ABSTRAK Annisa Hakmi Nur Arifah, 1724143037, 2018, “Berpikir Abstraksi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Kemampuan Matematika”. Skripsi, Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Pembimbing: Ummu Sholihah, S.Pd, M.Si Kata Kunci : Berpikir Abstraksi, Penyelesaian Masalah, Kemampuian Matematika Berpikir dalam matematika melibatkan bebrapa proses mental yang kompleks dengan harapan dapat menghasilkan sebuah solusi untuk masalah yang dihadapi. Ciri-ciri yang utama dari berpikir adalah adanya abstraksi. Berpikir abstraksi adalah berpikir dengan cara menekankan pada kemampuan pemakaian konsep-konsep dan simbol-simbol secara efektif dalam menghadapi situasi-situasi, terutama dalam memecahkan masalah dengan menggunakan fasilitas verbal dan lambing-lambang bilangan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: 1) Berpikir abstraksi siswa berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel, 2) Berpikir abstraksi siswa berkemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel, 3) Berpikir abstraksi siswa berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1) Tes, 2) Wawancara, 3) Observasi, 4) Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan cara: 1) menyajikan data, 2) membandingkan data hasil tes dengan wawancara, 3) menyimpulkan antara kemampuan matematika dan kemampuan berpikir abstraksi yang dimiliki siswa. Berdasarkan analisis maka dapat disimpulkan bahawa: 1) Siswa dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi idikator berpikir abstraksi pada tahap menjelaskan masalah; melakukan manipulasi matematika; menyelesaikan masalah; menarik kesimpulan dari suatu pernyataan; memeriksa kesahihan suatu argument. 2) Siswa dengan kemampuan matematika sedang memenuhi indikator berpikir abstraksi pada tahap menjelaskan masalah dan melakukan manipulasi matematika. 3) Siswa dengan kemampuan matematika rendah memenuhi indikator berpikir abstraksi pada tahap menjelaskan masalah