CERAI GUGAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (STUDI KASUS DI KABUPATEN TRENGGALEK)

ABSTRAK Diah Ruli Erniawati, 17102153061, Cerai Gugat Pegawai Negeri Sipil Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi Kasus Di Kabupaten Trenggalek), Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2018, Pembimbing: Prof. H. A. Hasyim Nawawie, M.H.I.,M.M.,M.si Kata Kunci: cerai gugat, pegawai negeri sipil, hukum islam dan hukum positif. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya larangan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan izin perceraian. Untuk dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, maka Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugasnya tidak banyak terganggu oleh masalah-masalah keluarga. Ketidakharmonisan kehidupan keluarga yang terus menerus bagi seorang Pegawai Negeri Sipil akan sangat menganggu tugas-tugas kedinasannya, oleh karena itu perceraian adalah hal yang mungkin dilakukan untuk mengatasi ketidakharmonisan tersebut. Namun disisi lain Pegawai Negeri Sipil juga terikat oleh Peraturan pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil yang tentunya tidak mudah bagi seorang Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan perceraian. Dalam rumah tangga suami lalai dalam menajalankan kewajiban maka termasuk melanggar Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam. Rumusan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana prosedur cerai gugat di Pengadilan Agama Trenggalek, 2) Bagaimana tinjauan Hukum Islam tentang cerai gugat Pegawai Negeri sipil di Pengadilan Agama Trenggalek, 3) Bagaimana tinjauan Hukum positif tentang cerai gugat Pegawai Negeri sipil di Pengadilan Agama Trenggalek ? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan prosedurcerai gugat Pegawai Negeri Sipil di Pengadilan Agama Trenggalek, 2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis tinjauan Hukum Islam terahadap cerai ggat Pegwai Negeri Sipil di Pengadilan Agama Trenggalek, 3) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis tinjauan hukum Positif terhadap cerai gugat di Pengadilan Agama Trenggalek. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapanagan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen. Sedangkan teknik analisa data menggunakan (triangulasi) , dan dilakukan terus-menerus dan dilakukan sampai mendapatkan variasi data sangat tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Pelaksanaan prosedur cerai gugat Pegawai Negeri Sipil di Pengadilan agama Trenggalek dilakukan sesuai dengan PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil dan PP No. 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Izin Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. 2) Pelaksanaan cerai gugat menurut Hukum Islam adalah diperbolehkan jika keadaan rumah tangga sudah darurat dan suami istri sudah tidak bisa dirukunkan lagi didasarkan dalam QS. An-Nisa Ayat 130. 3) Pelaksanaan cerai gugat menurut Hukum Positif diperbolehkan jika sesuai dengan alasan-alasan yang ditentukan. Karena suami tidak mau memberikan nafkah kepada sang istri dan anak. Didasarkan pada Kompilasi Hukum Islam Pasal 113, Menurut PP. Nomor 10 Tahun 1983 dan PP Nomor 45 Tahun 1990, dan KUHPdt (BW) Pasal 209