PARTISIPASI PEMILIH MILENIAL DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR (PILGUB) JAWA TIMUR TAHUN 2018 (STUDI PADA MASYARAKAT KABUPATEN TRENGGALEK)

ABSTRAK Yunike Dwi Pramesty, 17104153060 Partisipasi Pemilih Milenial dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur Tahun 2018 (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Trenggalek) Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Pembimbing: Prof. Dr. H.A. Hasyim Nawawie, S.H, M.Si. Kata kunci: Partisipasi, Milenial, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya generasi milenial di Kabupaten Trenggalek yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Sikap apatis dan enggan berpartisipasi dalam pemilihan gubernur (golput) merupakan cerminan sikap warga negara yang kurang bertanggungjawab terhadap nasib bangsa. Pemilih milenial dalam jumlah yang sangat besar dan merupakan generasi yang akan memegang tanggungjawab sejarah bangsa maka perhatian yang serius terhadap pemilih ini sangat penting untuk dilakukan. Fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana partisipasi pemilih milenial kabupaten Trenggalek dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 menurut perspektif hukum positif ? 2) Bagaimana partisipasi pemilih milenial kabupaten Trenggalek dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 menurut perspektif hukum islam ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana partisipasi pemilih milenial kabupaten Trenggalek dalam Pemilihan Gubernur tahun 2018 perspektif hukum positif. 2) Untuk mengetahui bagaimana partisipasi pemilih milenial kabupaten Trenggalek dalam Pemilihan Gubernur tahun 2018 perspektif hukum islam. Metode penelitian yang digunaka peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field reseacrh). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode analisis data yang digunakan dalam peelitian adalah metode diskriptif analisis, yakni prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Golput sah secara hukum karena dijamin pada pasal 28 UUD Pasal 23 UU tentang HAM. Pasal 28 UUD berisi apa-apa saja yang dianggap hak asasi tiap manusia, sementara Pasal 23 UU HAM berisi: (1) Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya; (2) Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik dengan memeperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan kutuhan bangsa. 2) Berdasarkan ayat dan hadis Nabi dapat dipahami bahwa memilih pemimpin hukumnya adalah kewajiban, bukan sekadar hak, karena Allah menyuruh orang-orang mukmin untuk melakukannya. Kewajiban ini ditambah lagi dengan memilih pemimpin yang berlaku amanah. Sekiranya nilai amanah di antara calon pemimpin tidak ada yang sempurna, maka yang wajib dipilih adalah calon yang paling mendekati kesempurnaan. Dalam ijtima’ ulama di Padang Panjang Sumatera Barat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang haramnya Golput